KORANHARIANMUBA.COM - Di penghujung tahun 2024, harga biji kopi di Muara Enim (Semende,red) dalam sepekan ini mulai beranjak turun setelah sempat mengalami kenaikan.
Saat ini harga biji kopi di Muara Enim berangsur turun dari sebelumnya Rp68 per kg turun diangka Rp56 ribu-Rp58 ribu perkg untuk jenis biji kopi Robusta.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, harga kopi di Kecamatan Semende Raya tersebut pernah melonjak cukup tinggi mencapai Rp68 per kg. Namun sebulan terakhir harga kopi cenderung menurun.
Marzuki (48), salah satu petani kopi di Desa Datar Lebar, Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU), mengatakan bahwa pihaknya bersyukur atas melonjaknya harga kopi tahun ini, tentunya kenaikan harga tersebut mampu menopang pertumbuhan ekonomi petani kopi di Semendo.
BACA JUGA:Viral! Antar-antar Mas Kawin Bernilai Rp 1 Miliar, Emas 20 Suku, Kalung Berlian di Sekayu
Dikatakan Marzuki, untuk saat ini harga kopi mengalami penurunan, sebelumnya pada November 2024 kemarin harga kopi masih berkisar antara Rp65 ribu hingga Rp68 ribu per kilogramnya.
"Desember ini harga kopi menurun, dengan harga per kilogramnya sekitar Rp56 ribu sampai Rp58 ribu, perbedaan harga ini masih tergantung bagaimana kualitas kopi itu sendiri," ujarnya Rabu 25 Desember 2024.
Bulan ini, jumlah buah kopi sedang, tentu tidak sebanyak pada saat panen raya (lima tahun sekali), saat ini istilahnya buah selang. Mengenai persiapan menghadapi musim, Marzuki menjelaskan bahwa kondisi dan jumlah buah cukup menjanjikan.
"Meski tampak menjanjikan, kita belum tahu ke depan akan seperti apa, lagi-lagi kami selalu berdo'a agar panen selanjutnya buah kopi melimpah dengan harga yang stabil seperti saat ini," harapnya.
Untuk persiapan menghadapi musim nanti, kondisi pupuk terbilang aman dan mudah didapat, tinggal perawatan dan bagaimana perkembangan cuaca ke depan seperti apa.
Marzuki mengaku, sejauh ini tidak ada kendala bagi para petani di kecamatan Semendo terkhusus dirinya, tinggal bagaimana memastikan untuk musim panen nanti Kopi Semendo ini tetap terjaga secara kualitas dan cuaca berpihak pada petani. (*)