Pesona 8 Koleksi Bersejarah Museum Indonesia, Salahsatunya dari Palembang

Sabtu 11 Jan 2025 - 21:17 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira

KORANHARIANMUBA.COM - Museum Indonesia merupakan salah satu tempat yang menyimpan warisan budaya, seni, dan sejarah bangsa yang kaya dan beragam. 

Museum ini tidak hanya menjadi saksi perjalanan panjang peradaban Indonesia, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan pelestarian budaya bagi generasi mendatang. 

Museum Indonesia menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah yang menjadi bukti kekayaan budaya dan perjalanan bangsa. 

Berikut adalah delapan koleksi bersejarah yang patut Anda ketahui:

BACA JUGA:Kembalikan Denda Rp 50 Juta Kasus Penyelahgunaan Dana KORPRI

BACA JUGA:Kejari Palembang Sita Logam Mulia dan Uang Rp 285,6 Juta dari OTT Kadisnakertrans

1. Jogan, Lambang Kesultanan Riau-Lingga

Jogan berbentuk seperti daun sirih (kayon/gunungan) dengan pinggiran dan tulang daun dari perak. Di puncaknya terdapat hiasan berbentuk buah yang dibuat dari emas 18 karat. Terdapat ukiran tulisan Arab berbahasa Melayu di bagian daunnya yang menyiratkan filosofi kebangsawanan dan kedaulatan Kerajaan Riau-Lingga. Jogan ini menjadi simbol kebesaran dan legitimasi raja yang berasal dari keturunan Bukit Siguntang.  

2. Perhiasan Dada, Peninggalan Pejuang Puputan Bali

Perhiasan dada ini milik Pangeran Dewa Agung Gede Agung, salah satu tokoh dalam perang puputan, sebuah perjuangan habis-habisan melawan Belanda. Perang ini tidak bertujuan menang, tetapi mempertahankan kehormatan bangsa. Simbol keberanian ini mengingatkan masyarakat Bali tentang pentingnya menjaga harga diri di atas segalanya, bahkan nyawa.  

3. Pelana Kuda Pangeran Diponegoro

Pelana ini digunakan Pangeran Diponegoro, salah satu tokoh besar dalam Perang Jawa melawan Belanda. Pelana ini merupakan saksi bisu perjuangan Diponegoro yang mahir menunggang kuda untuk mengatur strategi dan meloloskan diri dari kejaran Belanda. Pelana tersebut dikembalikan ke Indonesia oleh Ratu Juliana pada tahun 1978 setelah disimpan di Belanda selama lebih dari satu abad.  

4. Kelat Bahu dari Trowulan

Sepasang kelat bahu emas ini ditemukan di desa Muteran, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Hiasannya berupa susunan mutiara dan sulur-suluran yang melambangkan kesuburan alam Pulau Jawa. Diperkirakan berasal dari abad ke-9 hingga 14 M, kelat bahu ini adalah bukti seni kriya emas yang berkembang pesat pada masa Kerajaan Majapahit.  

5. Mahkota Kesultanan Banten

Kategori :