Nama Koopmeiners memang tak terlalu menonjol di kancah sepakbola top Eropa.
Namun, memiliki rekam jejak yang menarik sebagai pemain profesional dan anggota timnas Belanda.
Berikut profil singkat Koopmeiners yang dirangkum dari berbagai sumber.
Koopmeiners lahir di Kastricum, Belanda dan sering dimainkan sebagai gelandang bertahan untuk Atalanta.
Namun, pemain berusia 25 tahun itu juga menguasai posisi gelandang serang dan gelandang tengah.
Atalanta mengakuisisi Koop Meiners dari klub Belanda AZ Alkmaar pada 30 Agustus 2021 dengan mahar sekitar Rp 243 miliar.
Jumlah tersebut menjadikannya sebagai gelandang muda dengan nilai jual besar. Kontrak Koopmeiners dengan Atalanta berlaku hingga 2027.
Sejak saat itu, biaya transfer gelandang bertinggi badan 1,83 meter itu terus meningkat hingga mencapai Rp 695 miliar.
Koopmeiners lahir dan besar di keluarga yang menyukai olahraga.
Ayahnya, Remko Koopmeiners, adalah seorang psikolog olahraga dan juga guru ilmu olahraga di Hoge School di Amsterdam.
Ia memiliki kemampuan khusus untuk mengembangkan spiritualitas putranya sejak dini dan berperan dalam membentuk Teun menjadi pemain elit Eropa.
Kemudian, untuk mempersiapkan masa depan anaknya, orang tuanya mendaftarkan Coop Miners ke klub sepak bola setempat, Vitesse 22.
Namun saat itu Koop sedang mengalami masa sulit karena berselisih dengan pelatihnya Kasper Dekker dan ia tidak ingin lagi melanjutkan karirnya sebagai pemain sepak bola.
Namun berkat bimbingan ayahnya yang seorang psikolog olahraga, Koop Meiners mampu melanjutkan karirnya dengan mengikuti kursus atlet muda.
Akhirnya, hubungan Teun dengan pelatih muda itu membaik dan kariernya semakin maju. AZ Koopminer muda berada di radar Ajax Amsterdam sebelum pindah ke Alkmaar.
Namun, Teun Koopmeiners dan orang tuanya memilih AZ Alkmaar untuk memulai karir profesionalnya.