AL RAYYAN, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Palestina kalah 1-4 dari Iran pada matchday 1 Grup C Piala Asia 2023 di Education City Stadium, Al Rayyan, Senin 15 Januari 2024 dini hari WIB.
Namun, semua yang ada di stadion berkapasitas 44 ribu lebih kursi itu tampak berbahagia.
"Iran memenangi pertandingan di depan penonton emosional yang bersatu dalam solidaritas untuk Palestina," bunyi ulasan di Al Jazeera.
Skor 4-1 mencerminkan kekuatan Iran -tim yang mengalahkan Indonesia 5-0 dalam laga persahabatan beberapa hari sebelumnya, dan kepantasan Tim Melli itu menjadi salah satu favorit juara.
BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Muba Hadiri Pelantikan PJ Bupati OKI
BACA JUGA:Mengungkap Cerita di Balik Lagu Barunya Berjudul ‘Angin’
Walaupun begitu, skor tak menceritakan kisah tentang kerumunan orang yang bersatu mendukung Palestina nan sedang dihancurkan Israel.
Sejak gerbang stadion dibuka untuk umum, Palestina memiliki representasi tertentu dari penonton.
Para penggemar dari berbagai negara datang dengan mengenakan kaus dan bendera Palestina.
Dua perempuan bersaudara dari Palestina, yang keluarganya berasal dari Gaza, mengakui bahwa ini adalah malam yang emosional bagi mereka.
“Pertunjukan dukungan yang kami lihat di sini membuat kami merasa diakui,” kata mereka kepada Al Jazeera.
"Kami tidak pernah bisa melakukan perjalanan ke tanah air kami. Ini tidak adil dan mengecewakan karena ke mana pun kami pergi, kami tidak pernah merasa seperti di rumah sendiri. Namun, malam ini berbeda."
Terlepas dari pentingnya pertandingan tersebut untuk persaingan grup yang juga berisi Hong Kong dan Uni Emirat Arab, para fan Iran juga mengakui adanya emosi yang berbeda. Ali Mir, asal Iran, tiba dengan membawa bendera unik, setengah Iran dan setengah Palestina.
“Kedua negara memainkan pertandingan yang sangat penting malam ini. Menjadi lawan, tetapi kenyataannya, mereka adalah saudara dan berjuang untuk perdamaian di dunia. Kami ke sini untuk mendukung keduanya di malam istimewa ini," katanya. Saat lagu kebangsaan Iran berkumandang, suporter riuh dan lantang menyanyikannya.
Dan, ketika lagu kebangsaan Palestina, mereka yang melantunkan berurai air mata. Saat Palestina mencetak gol, semua yang ada di stadion bersorak meneriakkan dukungan bagi para pria berbaju merah.