SANGA DESA - Berkurangnya minat beli masyarakat akibat lesunya perekonomian, ternyata juga berdampak kepada pedagang buah-buahan jenis Jeruk.
Untuk mengantisipasi kerugian akibat buah membusuk pedagang terpaksa menurunkan harga jualnya.
Buah jeruk yang biasanya mereka jual dengan harga Rp 20 ribu perkilogram kini hanya mereka jual dengan harga Rp 15 ribu saja.
Dari pantauan di lapangan di Pasar Kalangan Ngulak hampir semua pedagang menjual dengan Harga yang sama yakni Rp 15 ribu perkilogram dengan alasan yang sama pula.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Jadi 10,22 Persen, Ini yang Terus Dilakukan oleh Warga
BACA JUGA:Pasca Banjir Melanda, Puskesmas Lais Berikan Edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk
“Terpaksa menurunkan harga dan mengambil untung sedikit saja dari pada rugi karena tidak laku. Dagang jeruk ini resikonya cukup besar karena kalau 4-5 hari saja tidak laku buah bisa membusuk dan menyusut” ungkap Roni (38) salah satu pedagang jeruk di Ngulak kecamatan Sanga Desa, Jumat 2 Februari 2024.
Hampir senada dengan apa yang disampaikan Roni, Narpis (37) warga Desa Mambang, Kabupaten Musi Rawas yang kesehariannya juga berjualan jeruk mengatakan bahwa dirinya tidak berani untuk stok jeruk banyak karena takut resiko tidak laku.
“Tidak berani stok banyak-banyak lagi. Takut tidak laku, biasanya saya ambil dari pasar buah jaka baring itu sampai 200 kg sekali ambil, sekarang 100 kg saja masih was-was. Entah kenapa akhir-akhir ini pembeli menurun sekali jumlahnya,” ujar Narpis. (*)