KORANHARIANMUBA.COM,- Kabar gembira datang untuk seluruh masyarakat Sumatera Selatan dan pengguna Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Proyek infrastruktur strategis, yaitu Simpang Susun atau tol lingkar Palembang, dijadwalkan akan mulai beroperasi pada Desember 2025.
Kehadiran simpang susun ini digadang-gadang akan menjadi "jantung" baru konektivitas jalan tol di provinsi ini, membawa efisiensi dan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi regional.
Simpang Susun yang berlokasi di kawasan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir ini, akan menjadi titik temu tiga ruas tol utama yang vital bagi Sumsel. Tiga ruas tol tersebut adalah Tol Palembang–Indralaya (Palindra), Palembang–Kayu Agung, dan Indralaya–Prabumulih (Indra Prabu).
Penyatuan ketiga koridor ini dalam satu titik akan menciptakan jaringan jalan tol yang terintegrasi, modern, dan memiliki daya saing tinggi.
Dengan beroperasinya Simpang Susun Pemulutan, pengguna jalan tol akan merasakan dampak signifikan. Waktu tempuh antardaerah akan terpangkas drastis, baik untuk kendaraan logistik maupun penumpang.
Pengguna JTTS kini dapat berpindah jalur antar ketiga ruas tol utama tersebut secara lebih efisien tanpa perlu keluar dari jaringan tol. Ini berarti peningkatan efektivitas perjalanan dan, yang tak kalah penting, efisiensi biaya logistik yang lebih optimal.
Pemerintah menargetkan seluruh proses pembangunan dan uji fungsi Simpang Susun Pemulutan harus selesai tepat waktu agar dapat dioperasikan sebelum masa libur panjang akhir tahun.
Harapannya, proyek ini tidak hanya memperkuat sistem transportasi darat di Sumatera Selatan, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan, industri, dan pariwisata. Konektivitas tol yang semakin terintegrasi ini menjadi tonggak penting bagi masa depan infrastruktur Sumsel.