Untungnya, pada tahun berikutnya, FIGC akhirnya diakui sebagai asosiasi sepak bola resmi Italia dan mulai bergabung dengan FIFA sebagai badan pengatur sepak bola dunia.
Sejak saat itu, aturan yang memperbolehkan tim pemenang untuk melaju ke babak final langsung dihapuskan.
Ternyata turnamen ini pernah dibagi menjadi dua turnamen terpisah.
Hal ini disebabkan banyaknya pemain asing non-Italia yang ikut serta sehingga menimbulkan protes dari beberapa klub peserta turnamen sepak bola tersebut.
Oleh karena itu, FIGC mulai membuat dua kontes berbeda yaitu Campeonato Italiano dan Campeonato Federal.
Campeonato Federal merupakan ajang kompetisi atlet asing.
Campeonato Italiano kini menjadi ajang kompetitif bagi atlet lokal Italia. Sejak saat itu, sepak bola Italia mulai berkembang pesat.
Namun dalam perkembangannya ternyata banyak terjadi konflik di antara keduanya akibat dualisme persaingan.
Faktanya, konflik ini tidak hanya terjadi antar klub saja, namun juga terjadi di kubu masing-masing.
Salah satunya adalah Milan yang terpecah menjadi dua klub. Mereka adalah Inter Milan dan AC Milan.
Konflik ini berlanjut hingga tahun 1928 ketika FIGC sepakat untuk membuat format kompetisi baru, yang disebut Serie A Italia.
Dari sini, pada tahun 1929, sebuah kompetisi baru dimulai.
Pada masa transisi, kompetisi tersebut dinamakan Divisione Nazionale. Acara ini dibagi menjadi dua grup yang masing-masing terdiri dari 16 tim.
Tim-tim yang finis di delapan besar klasemen akhir kedua grup otomatis lolos ke babak Serie A Italia musim pertama 1929/30.
Berikutnya adalah tim-tim yang lolos ke Serie B dari peringkat 9 hingga 14. Dua tim terbawah saat ini bermain di Divisi Tiga.(*)