KAYUAGUNG - Sampah-sampah yang ada di Kayuagung baik sampah yang berasal dari rumah tangga, pasar, tempat umum dan lainnya, dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang ada Sepucuk Kayuagung seberang.
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Komering Ilir, sampah yang dihasilkan setiap harinya di Kayuagung mencapai 20 ton hingga lebih. Sampah-sampah tersebut dibuang ke TPA Sepucuk Kayuagung seberang.
Memang sangat disayangkan bahwa TPA Sepucuk Kayuagung seberang sudah over load dan masih bertahan beberapa tahun ini saja. Namun, sampah tetap dibuang kesana.
Pengawas TPA sampah Sepucuk Kayuagung Kayuagung, Agus Saleh menjelaskan, sampah-sampah yang dibuang ke TPA ini bermacam-macam. Mulai dari sampai rumah tangga yang berupa sisa makanan dan lainnya. Termasuk sampah dari pasar juga dibuang kesini.
BACA JUGA:Berbagilah, Maka Hidup akan Bahagia dan Berkah
Dimana sampah pasar berupa sayuran-sayuran busuk. Sampah rumah makan, serta sampah dari tempat fasilitas umum dan sampah dari jalan.
"Sampah-sampah yang masuk seharinya bisa sebanyak 20 ton kadang lebih. Ini diangkut oleh mobil truk dan sepeda motor roda tiga milik pemerintah OKI," terangnya, kepada SUMEKS.CO, Kamis 16 November 2023.
Lanjut Agus, dalam sehari ada 9 mobil truk yang mengangkut sampah ke TPA ini dan sebanyak 25 sepeda motor roda tiga yang membawa ke TPA. Termasuk mobil pribadi yang bukan milik pemerintah juga ada membuang sampah di TPA ini.
"Sejumlah mobil truk dan sepeda motor roda tiga yang membawa ke TPA ini mulai dari pagi hari hingga sore pukul 16.00 WIB," katanya.
Dikatakan Agus, sampah-sampah yang masuk ke TPA ini dipilah kembali oleh petugas yang ada disini. Sampah plastik, kertas, kardus, kaleng dipilah dan dimanfaatkan kembali. Yakni bisa di jual untuk di daur ulang.
BACA JUGA:Kumamoto Masters Japan 2023: Tunggal Putra Indonesia Rontok, Sisa Jonatan Christie
Lalu, sampah yang tidak bisa dipilah lagi oleh petugas barulah di buang ke TPA. Dimana TPA Sepucuk ini sebenarnya sudah over load tetapi karena belum ada penambahan lahan baru sehingga tetap di buang ke TPA ini.
"Kalau sampah-sampah yang masuk ke TPA ini tidak dipilah mungkin sudah lama TPA penuh," ucap Agus.
Masih kata dia, untuk sampah-sampah organik berupa daun, sisa makanan dan sayuran diolah menjadi kompos. Jadi sampah-sampah yang ada diolah lagi menjadi bermanfaat. Barulah sampah yang tidak bisa diolah dibuang ke TPA.
Dia menambahkan, sampah sebanyak 20 ton sehari yang masuk ke TPA ini adalah hari biasa, tetapi kalau bulan puasa sampah yang masuk ke TPA lebih meningkat. Yakni bisa mencapai 30 ton hingga lebih.