Momen itu terjadi pada putaran kedua hingga ketiga di mana Megawati dan kawan-kawan sangat sulit mendapatkan poin.
BACA JUGA:Wow! 5 Fitur Canggih Samsung Galaxy Z Fold 5 untuk Menemani Ramadhan Anda
Tidak ayal ketika momen memilukan itu, kinerja pemain asing, yakni Megawati dan Gia tentunya menjadi sorotan.
Dalam sebuah kesempatan wawancara di SBSSports, Ko Hee-jin tak menampik bahwa dirinya sempat merasa gugup ketika anak asuhnya berada dalam tren buruk.
Pria berusia 43 tahun itu bahkan masih teringat dengan kritikan yang bertubi-tubi datang kepada dirinya ketika masa sulit tersebut.
“Para penonton dan fans Red Sparks terus mengkritik saya,” kata Ko Hee-jin dalam sesi wawancara melalui kanal YouTube SBSSports.
BACA JUGA:Manfaatkan Fitur-Fitur iPhone 14 untuk Menemani Ramadan Anda!
BACA JUGA:Rahasia Malam Lailatul Qadar: Raih Keutamaan Seribu Bulan!
Pelatih kelahiran Korea Selata itu, tidak begitu menggubris kritikan yang datang, ia hanya fokus kepada tim Red Sparks.
“Banyak yang menyebut tidak ada gunanya Red Sparks bermain baik ketika metal pertandingan turun, lontaran tersebut sering disampaikan kepadaku,” ujarnya.
Ko Hee-jin juga menyebutkan kritikan yang dilanturkan para fans Red Sparks ia jadikan motivasi agar menjadi lebih baik.
“Jujur itu semua tidak terlalu mengganggu, justru menjadi motivasi saya untuk terus berjuang dengan cara menambah porsi latihan,” imbuhnya.
Seiring cacian yang ia dapatkan. Ko Hee-jin merasa lega tatkala performa anak asuhnya mampu meningkatkan mentalitas permainannya.
Ketika masa-masa sulit, Ko Hee-jin mengaku lebih mengkhawatirkan kondisi Gia dibandingkan dengan Megawati.
Hal ini karena Gia menjadi salah satu pemain yang sering mendapatkan teguran karena rutin melakukan kesalahan.