"Satu dari dua pelaku jambret tersebut memang merupakan warganya," ungkapnya.
BACA JUGA:Ini yang Menjerat 2 Oknum ASN KORPRI, Dianggap Merugikan Negara Sebesar Rp 324 Juta
BACA JUGA:Sat Intelkam Polsek Tungkal Jaya Pantau Harga Bapokting
Terkait motor dinas yang digunakan pelaku, itu merupakan inventaris Sekolah SDN 1 Desa Sungai Baung.
Bahkan bisa kemungkinan Kepsek SDN 1 Sungai Baumg juga menjadi korban.
"Mungkin Kepseknyo itu ditipu jugo dak mungkin kepsek itu kasih pinjam untk orang nodong," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Muratara Zazili membenarkan, jika motor itu memang inventaris SDN 1 Sungai Baung.
"Iya benar, itu motor dinas guru kita di Muratara. Tapi yang membawa motor itu saat itu anak di bawah umur bukan guru yang bersangkutan. Kami masih selidiki informasinya lebih lanjut. Saat ini kasus itu sudah ditangani pihak kepolisian," ucapnya singkat.
Pihaknya berharap, seluruh guru maupun tenaga pengajar yang mendapat kepercayaan diberikan kendaraan inventaris, maupun fasilitas dari negara.
Agar merawat barang barang itu sebaik baiknya dan semaksimal mungkin, jangan sampai teledor maupun terlena sehingga mengakibatkan hal hal yang tidak diinginkan.
"Jangan sampai kepercayaan yang diberikan negara itu, tidak diurus lalu dipinjam pinjamkan ke sembarang orang. Kendaraan inventaris harus difungsikan untuk membantu dan menunjang kinerja bukan untuk kepentingan pribadi," tutupnya.(*)