SANGA DESA – Intensitas curah hujan yang tinggi membuat debit air di hampir seluruh anak sungai di kecamatan Sanga Desa mengalami pasang. Hal ini ternyata berpengaruh terhadap harga salahsatu jenis ikan air tawar yaitu Ikan Gabus.
Bahkan saat ini stok ikan gabus di pasaran boleh dikatakan kosong, karena sulitnya para nelayan untuk mendapatkan jenis ikan ini disaat kondisi air sungai sedang mengalami pasang.
Harganya pun saat ini melambung cukup tinggi hingga mencapai Rp 120 ribu per kilogram yang biasanya hanya Rp 80 ribu per Kg.
“Saat ini untuk ikan gabus itu tidak ada stok alias kosong. Karena tidak ada nelayan atau pencari ikan lainnya yang memasok ke kita. Kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit dan harganya sangat mahal,” ungkap Tasdin pedagang ikan di Kelurahan Ngulak 1.
BACA JUGA:Gregoria Amankan Tiket Final Kumamoto Jepang Master 2023
Menurutnya kemungkinan stok Ikan Gabus akan kembali tersedia sekitar awal tahun 2024 mendatang.
“Kemungkinan akan ada lagi sekitar akhir tahun atau sudah memasuki Januari hingga awal April 2024 nanti karena saat itu biasanya musim hujan sudah berhenti,” tuturnya.
Lebih lanjut saat ini menurut Tasdin masyarakat lebih memilih alternatif ikan konsumsi lainnya seperti Ikan Patin, Ikan Nila, dan Ikan Lele.
“Untuk harga ikan konsumsi hasil ternak itu masih tidak mengalami perubahan misalnya Ikan Patin masih di harga Rp 24 ribu perkilogram, Ikan Lele masih di harga Rp 25 ribu sekilo nya, serta Ikan Nila tetap di harga Rp 32 ribu perkilogram. Paling yang mengalami perubahan harga itu dari jenis ikan laut seperti Ikan Sarden, dan Ikan Tongkol yang naik dari harga Rp 30 ribu sekilo menjadi Rp 32 ribu,” tuturnya.
Naiknya harga ikan laut ini menurutnya lebih dipengaruhi oleh stok dari para agen yang sedikit menipis.
“Ya, sekarang kan cuaca di laut sedang ekstrim. Mungkin para nelayan terkendala untuk mencari ikan sehingga stok ikan laut jadi menipis dipasaran,” tutupnya. (ren)