Berbuka adalah hal yang paling ditunggu oleh orang berpuasa. Nabi Muhammad saw bersabda:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ Artinya: “Orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya.” (HR Muslim).
Ada berbagai amalan sunnah berbuka puasa yang perlu diperhatikan agar keutamaan berpuasa dapat diraih secara sempurna.
Selain itu, amalan sunnah berbuka puasa merupakan hal yang ringan dilakukan tetapi bisa mendatangkan pahala yang luar biasa jika dikerjakan.
BACA JUGA:Jangan Dilihat, Tumpukan Sampah Makin Banyak, Timbulkan Bau Tidak Sedap
BACA JUGA:Sempat Kelabui Petugas Polairud Polda Sumsel, Bandar Narkoba Ini Simpan Sabu di Oven Kue
Amalan sunnah berbuka puasa memiliki banyak terdapat manfaat yang terkandung. Berikut ini adalah amalan sunnah dan doa buka puasa.
Amalan Sunnah Buka Puasa Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in menjelaskan beberapa kesunnahan berbuka puasa. Di antaranya adalah sebagai berikut: Menyegerakan berbuka puasa ketika sudah yakin matahari telah terbenam. Berbuka dahulu sebelum shalat Maghrib. Berbuka dengan kurma. (Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in, [Beirut, Dar Ibnu Hazm], halaman 273).
Doa Buka Puasa dan Waktunya Ada beberapa doa yang dibaca oleh umat Muslim untuk berdoa ketika berbuka puasa. Yang paling utama adalah dua doa ma’tsur yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, yaitu: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Artinya: “Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (HR. Abu Dawud).
BACA JUGA:Penyuluh Pertanian Tanam 500 Bibit Cabai
BACA JUGA:Tes PPPK Hanya Formalitas, Disambut Baik Tenaga Honorer
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ الله Artinya: “Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala menjadi tetap, insyaallah.” (HR Abu Dawud).
Syekh Zainuddin Al-Malibari merinci dua doa tersebut secara praktis. Bila orang berbuka dengan air, maka dianjurkan membaca keduanya, sedangkan bila tidak menggunakan air, maka cukup dengan doa yang pertama. ويسن أن يقول عقب الفطر: اللهم لك صمت، وعلى رزقك أفطرت ويزيد - من أفطر بالماء -: ذهب الظمأ، وابتلت العروق، وثبت الأجر إن شاء الله تعالى Artinya, “Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka, “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu”. Bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: “Dzahabadh dhamâ’u wabtalatil-‘urûqu wa tsabatal-ajru insyâ-allâh.” (Al-Malibari, 27).
Perlu digarisbawahi, waktu kesunnahan membaca doa di atas adalah setelah berbuka, bukan sebelumnya ataupun di tengah-tengahnya, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab I'anatut Thalibin: وقوله: عقب الفطر، أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله ولا عنده Artinya: “Maksud sunah berdoa setelah berbuka adalah sunah berdoa setelah melakukan hal yang membatalkan puasa, bukan sebelumnya dan bukan saat melakukannya.” (Muhamamd Syatha, I’anatut Thalibin, juz II, halaman 279).