Memasuki Set Kedua. Tim Palembang Bank Sumsel Babel (PBS) yang dilatih Iwan Setiawan ini ternyata melanjutkan momentumnya dengan serangan awal yang keras.
Yaitu, spike keras dari Armin Afshinfar membuka skor 1-0.
BACA JUGA:Meski Libur, Pj Bupati H Sandi Fahlepi Blusukan Tinjau Infrastruktur Jalan
BACA JUGA:Ini yang Dilakukan BNN OKI Antisipasi Peredaran Narkoba Cair, Sidak Sejumlah Vape Store
Namun, Bhayangkara Presisi segera membalas, dan skor menjadi imbang 1-1.
Permainan berlangsung ketat, dengan skor terus berimbang hingga 20-20.
Tim PBS, dengan serangan taktis dari Imam Faisal dan Wismoyo Jati, berhasil menutup set kedua dengan skor 25-22.
Di set ketiga, Bhayangkara Presisi memulai dengan lebih baik.
Arjuna Mahenda dan Hernanda Zulfi membantu timnya untuk mengambil keunggulan di tengah set.
Spike dari Imam Faisal membawa PBS kembali ke dalam permainan, tetapi Bhayangkara berhasil mempertahankan keunggulan dan menutup set ketiga dengan skor 28-26.
Set keempat dimulai dengan tim Palembang Bank Sumsel Babel (PBS) yang tidak mau mengalah.
Dengan serangan yang dikonsolidasikan dan blok kuat, mereka menguasai set ini.
Bhayangkara mencoba untuk kembali, namun spike dari Sigit Ardian dan Armin memastikan PBS memenangkan set dengan skor 25-19.
Ya, PBS memperlihatkan bahwa mereka adalah tim yang tidak hanya bergantung pada kekuatan individual.
Tetapi juga kemampuan adaptasi strategis dalam situasi bertekanan.
Menurut kapten Sigit Ardian, distribusi bola yang merata dan serangan yang beragam menjadi kunci sukses mereka melawan Bhayangkara Presisi yang kuat.