Kemudian di tahun 2024 ini, nama nenek Rohaya pun muncul lagi, untuk berangkat haji.
BACA JUGA:Mbappe Ingin Segara Cari Suasana Baru dan Petualangan Baru di Real Madrid
BACA JUGA:Setelah Lolos CAT, Peserta Ikuti Tes Wawancara Seleksi PPK Muara Enim
“Saat itu ada petugas datang ke rumah, bahwa saya berangkat haji, tapi saya tidak punya uang lagi. Makan sehari hari saja saya ini dibantu oleh tetangga kiri dan kanan. Saya pun pasrah, dan tidak bisa berbuat apa apa lagi,” kata Nenek Rohaya yang hidup sebatang kara di Kelurahan Kayuare Kecamatan Sekayu.
Nenek Rohaya pun tak terpikir dalam benaknya, kalau dirinya bisa mendapatkan uang saku dari berbagai pihak.
Terutama dari Sekda Musi Banyuasin Drs H Apriyadi MSi sebesar 300 Rial dan Uang Saku dari Baznas Muba sebesar Rp 5 Juta, ditambah lagi ada beberap sumbangan. “Saya hanya berdoa dan mengucapkan terima kasih atas apa yang telah diberikan kepada saya,” ucap nenek Rohaya dengan lirih.
Setelah proses persiapan yang panjang dan doa-doa yang tak terhitung jumlahnya, Rohaya akhirnya berangkat menuju tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
Berkat bantuan dan dukungan dari hamba Allah serta doa dari banyak orang, perjalanan Rohaya menuju Mekah menjadi sebuah perjalanan spiritual yang penuh berkah.
Saat ini Nenek Rohaya berangkat haji masuk dalam Kloter Pertama Gelombang Pertama bersama romongan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). (*)