HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) menghadiri _The First Session of 2024 of Executive Bureau_ (EXBU) _United Cities and Local Government Asia Pacifik_ (UCLG ASPAC), yang diselenggarakan pada tanggal 5-7 Juni 2024 di Paradise Hotel Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Pj Bupati Muba, H. Sandi Fahlepi, menugaskan Kepala Bagian Kerjasama Dicky Meiriando, Kepala Bagian Perekonomian Muhamad Aswin, Kepala Bagian Sumber Daya Alam H. Yulius Adi dan Direktur Utama Petro Muba Kadafi sebagai Tim Delegasi pada pertemuan sesi pertama yang dibuka oleh Presiden UCLG ASPAC Dakila Carlo Cua (Gubernur Quirino Filipina) dan Bupati Minahasa Utara Joune Ganda selaku tuan rumah.
Pj Bupati Muba melalui Kepala Bagian Kerja Sama Pemkab Muba mengatakan kehadiran Delegasi Pemkab Muba pada pertemuan ini dikarenakan Pemkab Muba merupakan Anggota _Executive Bureau_ mewakili kawasan Asia Tenggara yang terpilih saat Kongres UCLG ASPAC ke-9 di Yiwu, Tiongkok, medio november 2023 lalu.
"Misi kami hadir pada pertemuan ini adalah untuk memaparkan Strategi Pemkab Muba dalam mewujudkan Muba menjadi Kabupaten Hijau Dunia (Global Green Regency) salah satunya melalui Program Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan yang diberinama Muba _Green Tourism_, yakni program pariwisata berkelanjutan yang bertujuan mendukung upaya pelestarian lingkungan dalam Forum Komite Pariwisata UCLG ASPAC," jelas Dicky.
BACA JUGA:Yasmine Ow Kembali Daftarkan Gugatan
BACA JUGA:Resmi, Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan Hari Raya Iduladha 17 Juni, Semoga Serentak
Selanjutnya, Dicky mengatakan setidaknya ada empat potensi atraksi (daya tarik) wisata berbasis bentanglahan berkelanjutan yang dapat dikembang menjadi pariwisata berkelanjutan di Muba, yaitu : Kawasan Taman Nasional Sembilang, Hutan Rawa Gambut Merang Kepayang, Suaka Margastawa Dangku dan Hutan Restorasi Ekosistem.
"Untuk mewujudkannya perlu mendorong terbentuknya ekosistem pariwisata berkelanjutan melalui _pentahelix collaboration_ dengan melibatkan unsur pemerintah, badan usaha, perguruan tinggi, komunitas masyarakat dan media, termasuk membuka peluang kerjasama dengan Pemerintah Daerah negara lain dan organisasi global," tutup Dicky.
Terpisah, Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi, mengatakan tujuan dari pertemuan ini untuk memfasilitasi pertukaran wawasan dan praktik-praktik baik dalam pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif dalam rangka memajukan target pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 di kawasan Asia Pasifik.
"UCLG ASPAC mendukung upaya Pemkab Muba dalam mewujudkan _Global Green Regency_ melalui Program _Green Tourism_. Pada sesi ini kami memberikan kesempatan kepada Kabupaten Muba untuk mempresentasikan langkah dan strateginya dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dalam rangka mendukung Muba _Global Green Regency_ dan UCLG ASPAC akan memfasilitasi dan mendorong adanya kerjasama dengan Pemerintah Daerah di kawasan Asia Pasifik," ujar Bernadia.
Pada Sesi pertama Pertemuan Executive Bureau ini ada enam pemerintah daerah diberikan kesempatan untuk menyampaikan paparan terkait pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif, yaitu Kabupaten Muba, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Samarinda (Indonesia), Kota Andong (Korea), Kota Xi'an dan Kota Fuzhou (Tiongkok) pungkasnya. (*)