KAYUAGUNG, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Angka kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) turun sebanyak 1,07 persen dari 13,15 persen pada 2023 menjadi 12,08 persen di 2024.
Sementara angka kemiskinan ekstrim turun drastis dari 4,4 persen pada tahun 2022 menjadi 0,4 persen periode Maret 2024.
Yakni dengan angka tersebut berada di bawah rerata provinsi Sumsel 0,59 dan nasional 0,83.
Dimana capaian ini berdasarkan dari data Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten OKI pada Jum'at, 17 Juli 2024.
BACA JUGA:Nah, Terungkap Motif Pembunuhan Terhadap Napi Lapas Merah Mata
BACA JUGA:Wow, Harga Getah Karet di Muba Alami Kenaikan Signifikan, Petani Tersenyum
Kepala BPS Kabupaten OKI, Anugerah Hani Prasetyowati mengapresiasi capaian penurunan angka kemiskinan yang diraih Kabupaten OKI.
Menurutnya, penurunan itu ditopang oleh solidnya aktivitas ekonomi daerah dan berbagai program pemerintah dalam mengurangi beban pengeluaran masyarakat khususnya dalam mengendalikan inflasi.
“Tren penurunan signifikan kemiskinan ekstrim di Kabupaten OKI dari 6,66 persen pada 2021 jadi 0,46 persen periode 2024, diantaranya di dorong multiple interpention oleh pemerintah seperti stabilitas harga, menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan serta meminimalisir wilayah kantong kemiskinan," jelas Hani.
Diungkapkan Hani, dari sisi jumlah penduduk miskin, penduduk miskin di Kabupaten OKI menurun sebanyak 8, 11 ribu jiwa dari 114, 48 di 2023 menjadi 106,37 jiwa pada 2024.
BACA JUGA:4 Unit Mobil Damkar Diturunkan, Padamkan Bangunan Perkantoran Pemkab Muba yang Terbakar
BACA JUGA:MAN 2 Palembang Gelar Acara Perjusa, Bangun Karakter Kemandirian dan Kedisiplinan
Hani berharap Pemkab OKI terus mampu menurunkan angka kemiskinan melalui beragam program yang sudah berjalan maupun yang masih dalam proses perencanaan dan pengembangan.
“Tentu, kami berharap Pemkab OKI terus berjuang menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program yang sudah dan yang akan dilaksanakan tahun ini ataupun tahun 2025 nanti,” ujar dia.
Pada kesempatan yang sama Penjabat (Pj) Bupati OKI, Asmar Wijaya mengatakan, penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrim yang mencapai 0,4 persen menjadi kali pertama sejak beberapa tahun terakhir.