“Jadi aneh jika ada jentik yang bisa masuk ke dalamnya,” tukasnya.
BACA JUGA:Mobil Manual vs Matic: Mana yang Lebih Irit Bahan Bakar?
BACA JUGA:Temui Pj Bupati Muba, Pengurus Muhammadiyah Sampaikan Proposal Untuk Kegiatan Selama 2025
Anehnya juga, yang ada jentiknya itu hanya konsumen itu sendiri. “Jangan-jangan nanti jadi perang dagang. Apalagi konsumen tidak menyebutkan nama agen penjualnya. Konsumen harus bertanggung jawab kalau memberikan ulasan itu,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Trilogi, Hermawan Seftiono.
Dia juga mengatakan adanya keanehan jika hanya satu galon saja yang tercemar jentik. Menurutnya, satu kali produksi tidak mungkin hanya mengisi satu galon saja tapi pasti ada beberapa galon.
“Nah, kalau ada galon yang tercemar jentik kemungkinan galon-galon yang diproduksi dalam waktu yang bersamaan juga pasti ada yang tercemar. Anehnya, kok hanya satu saja yang ada jentik nyamuknya,” ujarnya penuh tanya.
BACA JUGA:Wow! Fitur Canggih Mobil Masa Kini yang Bikin Anda Tercengang
BACA JUGA:Asap Hitam Masih Terlihat di Lokasi Sumur Minyak Terbakar
Kecuali, kata Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) ini, dalam satu wilayah ada beberapa toko yang mengalami hal serupa.
“Jadi, dugaan saya mungkin saja ada orang yang iseng tiba-tiba diinjeksikan larutan yang ada jentik nyamuknya dengan menggunakan jarum suntik ke dalam galon tersebut untuk persaingan dagang,” ungkapnya.
Dalam hal ini, menurutnya, pelaporan juga harus objektif. Khawatirnya, lanjutnya, si penyebar isu ini bisa bermasalah dengan industrinya yang ternyata industri telah melakukan proses sesuai dengan peraturan BPOM.
"Takutnya, konsumennya jadi bermasalah karena sudah memviralkannya tanpa tervalidasi. Apalagi dia memviralkan melalui TikTok yang semua orang bisa mengesharenya,” ucapnya.
Dosen sekaligus pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Akhmad Zainal Abidin juga mengatakan tidak mungkin bisa ada jentik nyamuk masuk ke dalam AMDK galon.
“Kalau jentik nyamuk ada di sana tidak mungkin terjadi pada air galon pabrik yang telah melewati proses filtrasi pasir, filtrasi membrane, ozonisasi dan sterilisasi UV,” tukasnya.
Dia mengatakan perlu adanya pemeriksaan terhadap pengambilan dan asal usul AMDK galon tersebut. “Sampel yang benar haruslah repeatable, tidak boleh hanya ada di dalam satu sampel saja,” katanya.