Hal ini akan memudahkan regu pemadam kebakaran (RPK) dalam memadamkan titik api dan menyediakan sumber air untuk helikopter dalam operasi water bombing.
BACA JUGA:Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Letakan Batu Pertama Pabrik Minyak Makan Merah
BACA JUGA:Sambut Hari Pengayoman, Lapas Sekayu Gelar Pekan Olahraga Narapidana
“Di samping program-program CSR di berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ekonomi dan sosial budaya, juga dalam upaya pencegahan Karhutla.
Kami melaksanakan kerjasama kemitraan kehutanan dengan desa binaan.
Dengan dikelolanya lahan menjadi produktif, tentu saja akan meminimalisir potensi terjadinya Karhutla,” ujar Ruli.
Ruli juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam II Sriwijaya atas kunjungannya.
Ruli berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan Karhutla, akan pentingnya melakukan antisipasi agar bencana Karhutla tidak terjadi.
Sejalan dengan kunjungan Pangdam II Sriwijaya ini, Panji Bintoro, Kepala Fire Operation Management PT Bumi Andalas Permai (BAP) menjelaskan, pihaknya memiliki firebase di Sungai Baung yang merupakan kerjasama tiga perusahaan mitra pemasok APP Group di OKI.
Diantaranya yakni PT BMH, PT BAP, dan PT SBA Wood Industries.
"Di sini pusat komando pengendalian Karhutla perusahaan dijalankan," ujar Panji.
“Kami menerapkan strategi pengendalian kebakaran terpadu (Integrated Fire Management/IFM) yang menjadi pilar pertama.
Diantaranya pencegahan melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), Masyarakat Peduli Api (MPA), sosialisasi dan edukasi karhutla.
Kemudian melakukan patroli bersama, posko satgas gabungan, sekat kanal dan program-program lainnya sebagai upaya pencegahan.
Selanjutnya, ada pilar Persiapan, Deteksi Dini, dan Respon Cepat.
Semua ini didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap dan mumpuni, serta Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terlatih,” tambahnya.