HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Dalam Perkembangan ekspor dan impor di Sumatera Selatan tercatat kini sudah cukup baik.
Dalam laporan dari Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto, mengatakan bahwaekspor dan impor kini mengalami surplus perdagangan US$1,12 miliar pada periode triwulan II/2024.
"Ada kenaikan secara quartal to quartal (qtq) sebesar 42,63%, sementara secara year on year (yoy) terjadi kontraksi sebesar 26,18%," ungkapnya.
Tak hanya itu Ia juga menjelaskan bahwa perkembangan ekspor pada empat komoditas unggulan di Sumsel di antaranya bahan bakar mineral tercatat senilai US$666,3 juta.
BACA JUGA:Mundurnya Airlangga Hartarto, Golkar Sumsel Masih Menunggu Intruksi
BACA JUGA:Jelang Peringatan HUT RI Ke-79, Omset Penjualan Bendera dan Umbul Umbul Meningkat
Tak hanya itu Ekspor tersebut mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 18,47% secara qtq, namun secara tahunan mengalami penurunan 3,97%.
Lalu Kemudian ekspor bubur kertas (pulp) tercatat US$269,15 juta atau mengalami peningkatan 4,78% secara qtq, tetapi mengalami kontraksi cukup dalam sebesar 29,34% secara tahunan.
Tak hanya itu Ekspor dalam komoditas karet dan barang dari karet baik secara qtq maupun yoy tercatat mengalami kenaikan masing-masing 7,91% dan 8,64% dengan nilai sebesar US$301,7 juta.
"Produksi tanaman karet juga tercatat mengalami kenaikan secara qtq sebesar 0,65% dan secara yoy sebesar 3,54% berdasarkan catatan peristiwa pada triwulan II/2024 ini," kata Wahyu.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Lakukan Pengecekan Kebugaran Fisik Terhadap Personel dan Jajaran
BACA JUGA:Sat Samapta Polres Ogan Ilir Rutin Lakukan Patroli
Lalu Kemudian, ekspor komoditas minyak dan gas pada periode ini tercatat US$109,23 juta atau mengalami penurunan sebesar 15,82% secara qtq dan 15,31% secara yoy.
"Jadi memang dominasi ekspor juga cukup tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumsel," tutupnya. (*)