"Titik hotspots di bulan Juli sebanyak 530 hotspot dan 751 titik lagi hotspots di bulan Agustus. Sedangkan luasan lahan terbakar di bulan Juli 2024 sebanyak 1501,57 hektar. 884,45 hektar diantaranya terjadi di lahan mineral dan 617,12 hektar lagi terjadi di lahan gambut," imbuhnya.
Sekda berharap melalui FGD yang digelar dapat merumuskan dan berperan aktif dalam melakukan pencegahan kebakaran hutan, kebun dan lahan terutama mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan tindakan membakar hutan dan lahan.
"Kami juga meminta dukungan dan bantuan baik dari masyarakat maupun dunia usaha agar kiranya dapat membantu dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan, kebun dan lahan," tandasnya.
"Juga Aparatur Penegak Hukum tetap bekerja sesuai aturan, tindak tegas pembakar lahan, baik masyarakat maupun korporasi/perusahaan, sehingga ada efek jera bagi pembakar lahan, bila perlu diumumkan di khalayak publik khususnya bagi korporasi/perusahaan yang lahan konsesinya terjadi kebakaran," tutupnya. (*)