HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) Palembang terus berkomitmen mendampingi petani di sejumlah desa yang berada di sekitar willayah operasionalnya di BANYUASIN, Palembang.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani. Menginjak tahun kedua kemitraan, petani mampu menambah produktitasnya hingga 500 kg-1 ton per hektare (ha).
Saat ini, WPI telah mendampingi lima desa yang berada di sekitar daerah operasional perusahaan, yaitu Desa Sungai Rebo, Sungai Kedukan, Pematang Palas, Pulau Borang, dan Merah Mata.
Menurut Anwar, ketua Kelompok Tani Karya Bersama, Desa Sungai Rebo, Banyuasin I, petani telah merasakan manfaat kemitraan tersebut, terutama dalam peningkatan pendapatan karena produktivitas bertambah.
BACA JUGA:Tawarkan Perabotan Rumah Tangga hingga ke Desa
BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024, Kapolres Ogan Ilir Ingatkan Netralitas
Selama ini, petani di wilayahnya cukup sulit mengerek produksi padi karena jenis lahannya berupa rawa. Hal itu menyebabkan produktivitas hanya mentok 4 ton per ha. Sejak adanya pendampingan dari perusahaan, mereka mampu menggenjot produkvitas hingga 5 ton per ha.
"Ini dampaknya cukup luar biasa pada pendapatan kami," kata Anwar di sela Bimbingan Teknis Peningkatan Produktivitas Hasil per Hektare Padi Kemitraan Dengan Tepat yang digelar di Banyuasin Senin 26 Agustus 2024.
Petani juga sangat terbantu dengan bantuan sarana produksi pertanian, seperti benih padi, pupuk dan pestisida.
Sebelumnya, mereka harus menggunakan modal sendiri atau meminjam kepada tengkulak untuk keperluan musim tanam.
"Modal yang dulu kami gunakan untuk musim tanam, sekarang bisa kami alokasikan untuk keperluan keluarga lainnya," ujar dia.
Pada kesempatan itu, Bahrum Rangkuti, camat Banyuasin I menilai, kemitraan WPI dengan petani di wilayahnya sebagai hal positif karena adanya bantuan saprodi dengan harga distributor.
Selain itu, perusahaan tidak hanya berbisnis, tetapi juga memberikan pendampingan teknis ke petani.
Program tersebut diharapkan dapat membantu petani di wilayahnya meningkatkan produksi pangan.
"Indeks pertanaman (IP) sekarang masih 100, kedepan diharapkan bisa menuju 200," kata dia.