Perahu-perahu yang dihias ini akan berkeliling di sepanjang Sungai Musi, memberikan tontonan yang memanjakan mata bagi para penonton. Parade perahu hias ini memberikan warna tersendiri dalam festival dan memperkaya pengalaman wisatawan yang hadir.
BACA JUGA:Butuh Laptop Ringan untuk Kuliah? Lenovo IdeaPad Slim 3 14AMN8 Jawabannya!
BACA JUGA:Waduh, Pansus Temukan 3.503 Haji Khusus Tanpa Masa Tunggu Diberangkatkan 2024
“FPB bukan sekadar ajang kompetisi. Acara ini juga menjadi wadah untuk melestarikan budaya maritim Palembang,” ujar Sandiaga Uno.
Tradisi beradu ketangkasan menggunakan perahu bidar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Palembang.
Festival Perahu Bidar 2024 juga menjadi magnet wisata yang kuat bagi Palembang. Keindahan Sungai Musi yang menjadi latar utama acara, dipadukan dengan keramahan masyarakat lokal, menjadikan kota ini semakin menarik untuk dikunjungi.
Wisatawan yang datang tidak hanya bisa menikmati perlombaan, tetapi juga mengeksplorasi berbagai destinasi wisata di sekitar kota, seperti Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, dan kuliner khas Palembang.
Perahu bidar memiliki bentuk yang unik dengan panjang antara 10 hingga 20 meter dan lebar sekitar 1,5 hingga 3 meter.
Dalam sejarahnya, perahu ini dulu dikenal dengan nama “pancalang,” yang berarti "pancal" atau "menghilang," menggambarkan kecepatannya yang luar biasa di atas air. Hingga kini, perahu bidar menjadi simbol budaya Palembang dan terus dilestarikan melalui acara tahunan seperti FPB.
Selain sebagai ajang adu ketangkasan, Festival Perahu Bidar 2024 juga diakui sebagai salah satu dari 110 agenda Karisma Event Nusantara (KEN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Program strategis ini bertujuan mempromosikan destinasi pariwisata melalui event-event yang berkualitas untuk menarik wisatawan mancanegara dan memacu pergerakan wisatawan domestik.
“Karisma Event Nusantara memiliki visi untuk menjadikan event sebagai atraksi wisata unggulan di Indonesia,” jelas Sandiaga Uno. “Melalui FPB, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga mendukung ekonomi kreatif lokal.”
Proses penilaian dilakukan berdasarkan pada lima (5) bidang yaitu: (1) adalah aspek ide dan inovasi, (2) pemasaran dan strategi komunikasi, (3) aspek manajemen kegiatan, (4) aspek manajemen keuangan serta (5) aspek analisis dampak.
FPB merupakan bukti nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menciptakan event berkualitas yang mampu meningkatkan daya tarik pariwisata.
Dengan semakin dikenalnya FPB di tingkat nasional dan internasional, diharapkan festival ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Festival Perahu Bidar 2024 telah berhasil menghadirkan kemeriahan sekaligus melestarikan tradisi yang menjadi bagian dari sejarah panjang masyarakat Palembang.