HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI diwarnai dengan kontroversi besar setelah kemenangan petinju tuan rumah Sumatera Utara, Joshua Harianja, dalam pertandingan kelas 75-80 kg melawan petinju asal Lampung, Rusdianto Suku.
Pertarungan yang berlangsung di Auditorium Universitas HKBP Nommensen, Pematangsiantar, ini memicu protes keras dari kubu Lampung dan pengamat tinju karena keputusan wasit yang dinilai merugikan.
Rusdianto tampil dominan sejak awal pertandingan, terutama di ronde ketiga di mana ia berhasil menjatuhkan Joshua dua kali dengan serangan keras.
Namun, meskipun Joshua terlihat goyah, wasit Roike Wane memutuskan untuk tetap melanjutkan laga, yang memicu kemarahan dari pihak Lampung dan para penonton yang menyaksikan pertandingan.
BACA JUGA:Wasit Dipukul di Laga Sepak Bola PON 2024, PSSI Siapkan Sanksi Terberat
BACA JUGA:Mengibarkan Merah Putih, Dypo Fitra Juara Pertama TCR Asia di Sirkuit Chang Thailand
Kontroversi makin memanas ketika wasit memberikan waktu tambahan bagi Joshua setelah ia terjatuh untuk pertama kalinya, dengan alasan memperbaiki sarung tinju.
Banyak pihak menilai keputusan ini sebagai upaya mengulur waktu untuk memberi kesempatan kepada petinju Sumatera Utara.
Puncaknya terjadi ketika Joshua kembali terjatuh akibat pukulan Rusdianto, tetapi wasit tetap membiarkannya melanjutkan pertandingan meskipun kondisi Joshua terlihat tidak stabil.
Tidak hanya itu, dalam momen krusial, Joshua juga menjatuhkan pelindung giginya, sebuah pelanggaran yang seharusnya dilarang keras dalam aturan tinju.
Meski demikian, pertandingan tetap berjalan dan berakhir dengan kemenangan angka untuk Joshua.
Wasit memberikan penilaian 10-9 dalam tiga ronde berturut-turut untuk petinju tuan rumah, sebuah keputusan yang menuai protes keras dari berbagai pihak.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Berbicara Tentang Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Sumatera, Pertemuan IMT-GT
BACA JUGA:Rumah Kades Sungai Dua di Muba Nyaris Terbakar, Akibat Satu Unit Rumah Terbakar
Keputusan tersebut langsung menjadi sorotan media dan viral di media sosial, di mana banyak yang menganggap Rusdianto layak memenangkan pertandingan melalui KO di ronde ketiga.