Angin Kencang Melanda Tiga Desa di Kabupaten Ogan Ilir: 26 Rumah Rusak Akibat Hujan Disertai Angin Kencang

Sabtu 28 Sep 2024 - 09:33 WIB
Reporter : Adit
Editor : Tya

OGAN ILIR, KORANHARIANMUBA.COM - Sebuah bencana angin kencang melanda tiga desa di Kabupaten Ogan Ilir pada hari Selasa, 26 September 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Kejadian ini terjadi bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan hunian warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir, Edi Rahmat, mengungkapkan bahwa terdapat 26 rumah yang mengalami kerusakan, di mana 8 di antaranya mengalami kerusakan berat. "Dari 26 rumah yang alami kerusakan, 8 di antaranya rusak berat," jelas Edi.

Berdasarkan laporan BPBD, bencana ini berdampak di tiga desa utama, yaitu Desa Kota Daro, Desa Penyandingan, dan Desa Pinang Jaya. Di Desa Kota Daro, yang terletak di Kecamatan Rantau Panjang, tercatat ada 13 rumah yang rusak, dengan 5 di antaranya mengalami kerusakan parah. Sementara itu, Desa Penyandingan di Kecamatan Indralaya hanya mengalami kerusakan pada satu rumah.

Di Desa Pinang Jaya, Kecamatan Sungai Pinang, sebanyak 12 rumah dilaporkan rusak akibat angin kencang. Edi Rahmat juga menambahkan bahwa satu warga mengalami luka berat akibat tertimpa reruntuhan rumahnya, yang menunjukkan betapa seriusnya dampak bencana ini.

BACA JUGA:Tidak Bayar Pajak, Bapenda Ogan Ilira Bongkar Reklame Terpasang di Publik

BACA JUGA:Cuaca Panas dan Tak Ada Hujan di Ogan Ilir, Personel Polsek Pemulutan Lakukan Patroli Antisipasi Karhutla

Sebagai langkah penanganan awal, BPBD Ogan Ilir telah melakukan koordinasi dengan camat, kepala desa setempat, dan Dinas Kesehatan untuk mendirikan posko pengungsian bagi warga yang terkena musibah. "Kami telah menjalin komunikasi dengan Dinas Sosial serta Baznas Ogan Ilir untuk memberikan bantuan kepada para korban, baik itu bantuan sandang, pangan, maupun papan," ungkap Edi.

Edi juga menjelaskan bahwa laporan mengenai kejadian ini telah disampaikan kepada Bupati Ogan Ilir. Hal ini bertujuan agar langkah-langkah penanggulangan bencana dapat segera diambil, dan diharapkan bantuan dapat segera mengalir untuk meringankan beban warga yang terdampak. "Kami masih menunggu laporan resmi dari kepala desa terkait jumlah pasti kerugian dan kebutuhan mendesak dari para korban," tambahnya.

Zulkifli, Kepala Desa Sungai Pinang, menjelaskan bahwa fenomena angin puting beliung ini terjadi bersamaan dengan hujan. "Memang ada hujan sedikit sekitar 1 jam, tapi angin kencang itu bertiup cukup lama. Mungkin itu puting beliung. Soalnya angin tiba-tiba datang dan berputar-putar sampai menerbangkan rumah-rumah warga," ungkapnya.

Di Desa Sungai Pinang, tercatat ada sekitar 12 rumah yang rusak. "Ada satu rumah yang hancur parah rata dengan tanah, sedangkan rumah lain atapnya lepas semua," sebut Zulkifli. Beberapa warga masih menempati rumah dengan kerusakan ringan, sementara yang lain tinggal di rumah keluarganya.

BACA JUGA:Cegah Potensi Gangguan di Gudang Logistik Milik KPU Ogan Ilir

BACA JUGA:Sah! 40 Anggota Dewan Ogan Ilir Dilantik, Bupati Ucapkan Ini

Zulkifli juga menambahkan bahwa kejadian seperti ini tergolong jarang terjadi di desanya. "Angin puting beliung seperti ini termasuk jarang, tidak selalu tiap tahun. Tapi tiba-tiba bisa terjadi seperti tiga tahun belakang juga pernah terjadi," jelasnya.

Dengan intensitas hujan yang diprediksi akan semakin tinggi pada bulan Oktober, masyarakat di wilayah Ogan Ilir diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi. Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Sumatera Selatan akan mengalami curah hujan dengan kategori menengah, yaitu antara 101-300 mm.

Masyarakat diharapkan untuk selalu memperhatikan perkembangan cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait antisipasi bencana alam. Dengan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan masyarakat dapat meminimalkan dampak dari bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Kategori :