Pelayaran Sungai Musi Diwarnai Kewaspadaan Angin Kencang

Pengemudi Kapal Jukung di Sungai Musi Palembang (foto Ist)--

KORANHARIANMUBA.COM,- Para pengemudi perahu jukung yang melintas di sepanjang Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin kencang yang melanda perairan salah satu sungai terpanjang di Indonesia tersebut.

Kondisi angin kencang ini dilaporkan mulai terasa sejak dini hari, sekitar pukul 01:00 WIB, Rabu 16 April 2025. 

Anton (27), seorang pengemudi jukung di Palembang, mengungkapkan bahwa angin kencang terasa di wilayah perairan Pemulutan, Sungai Ogan, hingga ke perairan Jalur, Banyuasin.

Meskipun kondisi tersebut dinilai masih aman untuk berlayar, ia dan pengemudi lainnya memilih untuk mengurangi kecepatan perahu menjadi sekitar 20 kilometer per jam sebagai langkah antisipasi.

BACA JUGA:Satu Korban Perahu Hanyut di Musi Banyuasin Ditemukan, Pencarian Satu Lainnya Terus Dilakukan

BACA JUGA:BKN Dorong Instansi Pusat dan Daerah Segera Selesaikan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024, Deadline Mendekat

Ia menambahkan, kekhawatiran akan meningkat jika angin kencang disertai dengan hujan deras, yang berpotensi menyebabkan gelombang lebih tinggi di Sungai Musi. Namun, pantauan saat ini menunjukkan kondisi ombak sungai masih dalam batas normal di wilayah yang mereka lalui.

Anton memperkirakan potensi gelombang tinggi mungkin terjadi di area muara sungai, dekat Sungsang, Kabupaten Banyuasin.

Senada dengan Anton, pengemudi jukung lainnya, Amin (47), menyatakan bahwa gelombang Sungai Musi masih seperti biasanya, dengan gelombang yang relatif besar hanya terasa saat berpapasan dengan kapal yang lebih besar. Namun, ia membenarkan adanya angin kencang yang cukup signifikan saat melintasi perairan di kawasan Jalur, Banyuasin.

"Kondisi ini masih aman untuk berlayar bagi kami, meskipun kami meningkatkan kewaspadaan seperti biasanya. Dalam berlayar memang harus selalu waspada terhadap kondisi perairan," ujar Amin.

Sementara itu, data prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa kecepatan angin di Kota Palembang akan berada di sekitar 13 kilometer per jam mulai Kamis (17/4/2025) pukul 07:00 WIB hingga Jumat (18/4/2025) pukul 07:00 WIB. BMKG juga memprediksi kondisi langit berawan tebal sepanjang hari dan potensi hujan ringan pada pukul 16:00 WIB, dengan kelembaban suhu berkisar antara 73 hingga 100 persen.

Sebelumnya, Kepala Unit Data dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani, menjelaskan bahwa Kota Palembang sedang memasuki masa peralihan musim (pancaroba) yang diperkirakan berlangsung dari pertengahan April hingga Mei 2025. Kondisi cuaca yang tidak menentu selama masa pancaroba ini perlu diwaspadai oleh masyarakat, termasuk para pengguna transportasi sungai. (*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan