Kepala BPJN Jambi Ibnu Kurniawan mengatakan, dari kunjungan pihaknya dan tim PSN Kementerian sudah puas dengan ruas Bayung Lencir-Tempino Seksi tiga atau batas Betung-Tempino (Jambi).
BACA JUGA:Innalillahi, Kabar Duka Menyelimuti Kota Prabumulih, Tokoh Pembangunan Berpulang
"Progres tol sudah sangat positif, hasil kunjungan kita dan PSN dari Kementerian progresnya sudah 32 persen secara kontrak keseluruhan. Dan secara kontrak tahunan itu kita sudah 74 persen," jelas Ibnu.
Saat ini pekerjaan seperti telah dipasang tiang pancang untuk struktur jalan bebas hambatan ini.
Kata Dia, sesuai rencana, pekerjaan akan dilanjutkan tahun 2024. Ditargetkan ruas tol perdana yang dibangun di Jambi seluas 15,47 Kilometer akan selesai pada pertengahan 2024.
"Kita upayakan selesai di pertengahan 2024, namun jika ada kebijakan lain kita sesuaikan lagi," katanya.
BACA JUGA:Komoditi Pinang Kering di Sanga Desa Mulai Dilirik, Yuk Cek Harganya
BACA JUGA:Pertama Kali, Penyerahan DIPA Melalui Proses Digitalisasi Perencanaan Penganggaran
Sementara untuk sisa tol Jambi, yakni kelanjutan ruas tol Jambi-Batas Rengat (Riau)."Insya Allah akan dikerjakan juga sesuai hasil rapat terbatas pemerintah komitmen akan dilaksanakan sampai perbatasan Jambi dengan Riau," katanya.
Dengan kata lain, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akan berakhir di Provinsi Jambi.
“Sesuai hasil Ratas bersama Presiden RI bahwa Jalan Tol Trans Sumatera itu berhenti di Provinsi Jambi,” katanya.
Di Provinsi Jambi, jelas Ibnu, tepatnya berakhir di Merlung, Kabupaten Tanjab Barat. Dengan total ruas jalan bebas hambatan Trans Sumatera tersebut dimulai dari Tempino-Simpang Ness-Merlung-Batas Jambi.
“Tapi kita laksanakan itu hanya sampai di Merlung. Jadi perlu diingat ya, kita mau bikin jalan tol itu sama dengan point to point. Maksudnya dari interchanges ke interchanges atau dari pintu masuk ke pintu keluar. Nantinya yang mau dikerjakan adalah pintu keluar ada di Merlung,” ungkapnya.
Trase jalan tol tersebut akan terbagi beberapa paket dengan skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
“Nanti dibagi 4 paket. Dari Tempino-Simpang Ness lalu ke Merlung. Untuk Tempino-Simpang Ness dengan skema KPBU. Penugasannya bersama Hutama Karya (HK),” pungkasnya. (*)