KORANHARIANMUBA.COM – Kejadian tragis terjadi di Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Minggu 20 Oktober 2024, ketika seorang warga bernama Rohma (59) diterkam buaya saat hendak mengambil wudhu di Sungai Komering.
Rohma, yang baru saja selesai mencuci pakaian, tak menyangka ancaman buaya sungai akan menyerangnya saat itu.
Menurut Kapolsek Jejawi, Iptu M Rizal SH, korban mengalami luka parah di tangan kirinya setelah diterkam buaya secara tiba-tiba.
“Buaya langsung memutar tubuhnya dan menghantam lengan kanan korban dengan ekornya, menyebabkan luka yang cukup dalam,” ungkap Kapolsek.
BACA JUGA:Ruko Dua Lantai Dibobol, Pencuri Gondol Emas Miliaran Rupiah di Banyuasin
BACA JUGA:36 Personel Polres Muba Dapat Penghargaan, Bentuk Apresiasi Atas Kinerja Kerja dan Komitmen
Akibat kejadian tersebut, Rohma harus mendapatkan 51 jahitan pada tangan kirinya serta beberapa jahitan di lengan kanannya.
Teriakan “buaya!” yang dilontarkan korban saat diserang menarik perhatian warga sekitar, namun buaya yang agresif itu segera kembali ke habitatnya di sekitar sungai. “Buaya ini masih menampakkan diri di lokasi kejadian sekitar satu jam setelah serangan, menambah ketakutan warga,” tambahnya.
Insiden ini telah memicu keresahan besar di kalangan warga sekitar yang sering menggunakan sungai untuk aktivitas sehari-hari, termasuk mandi dan mencuci. Bahkan, anak-anak yang biasa bermain di sekitar sungai kini takut untuk mendekatinya.
Sebelumnya, buaya lain dengan ukuran panjang sekitar 4 meter ditangkap oleh warga Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang, OKI, pada Juni 2024.
Buaya besar itu ditangkap setelah masuk ke tambak milik seorang warga. Penangkapan buaya tersebut melibatkan warga setempat yang bekerja sama dengan pihak kepolisian dan BKSDA.
"Kami segera berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk mengevakuasi buaya berukuran besar tersebut," ujar Kapolpos Sungai Sibur, Aiptu Agus Sujana. Penangkapan buaya dilakukan untuk menghindari insiden serupa, mengingat banyaknya aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan air di desa tersebut.
Menyikapi kejadian ini, pihak kepolisian menghimbau warga agar lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sungai. Lokasi tempat buaya biasa bersembunyi juga akan dibersihkan oleh warga secara gotong royong untuk meminimalkan risiko serangan buaya di masa depan.
Meski Rohma selamat dari serangan mematikan tersebut, kejadian ini menjadi peringatan keras akan ancaman buaya yang terus mengintai di wilayah sungai.(*)