Kericuhan di Luar Arena Debat Publik Digelar KPU Muratara Langsung Diredam Aparat Keamanan
Sempat Ricuh di Kabupaten Muratara (foto ist).--
KORANHARIANMUBA.COM, - Ketegangan terjadi di Debat Publik Perdana yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muratara, Selasa 29 Oktober 2024.
Diwarnai kericuhan. Terjadi insiden antar pendukung pasangan calon (paslon). Ketegangan sudah terjadi sejak sebelum acara dimulai.
Bermula di lobi utama hotel yang berlokasi di Jl R Sukamto Palembang, sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, pendukung paslon nomor urut 1 Syarif Hidayat-Gusti Rohmani, nomor urut 2 Devi Suhartoni-Junius Wahyudi dan nomor urut 3 Firsa Lakoni-Efriyansyah sudah memenuhi area luar lokasi debat.
Mereka meneriakkan yel-yel dan bernyanyi, menciptakan atmosfer penuh antusiasme. Saat tamu VIP, termasuk Plt Bupati, Sekda, dan Forkopimda Muratara mulai masuk ke dalam ruangan debat, gesekan antarsimpatisan terjadi.
BACA JUGA:Kurun Waktu Hampir Empat Tahun Periode 2021-2024, Ratusan Kilometer Akses Jalan Ogan Ilir Mulus
Terjadi kericuhan. personel kepolisian yang mengamankan jalannya debat langsung mengambil tindakan cepat meredakan situasi yang memanas dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Dengan cepat polisi mengendalikan situasi, mencegah kericuhan yang lebih besar.
Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan, kericuhan dapat langsung diredam oleh anggota di lapangan.
"Memang sempat terjadi kesalahpahaman, panas-panasan, tapi alhamdulillah bisa diredam oleh seluruh aparat yang bertugas," jelasnya.
Koko, menambahkan meskipun sempat terjadi keributan, tidak ada laporan mengenai orang yang diamankan. Dugaan adanya provokator atau kesalahpahaman antarpendukung masih dalam penyelidikan.
Ketua Komisioner KPU Muratara, Heriyanto, membenarkan adanya kericuhan tersebut. "Terjadi sebelum pelaksanaan debat. Setelah debat berjalan beberapa sesi, saya baru tahu ada kejadian itu di luar," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya sengaja memindahkan pelaksanaan debat ke Palembang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Menginggat tensi Pilkada Muratara 2024 cukup panas dan simpatisan yang cukup fanatik.
"Setelah pulang ke Muratara, kami akan bahas bersama pihak keamanan untuk evaluasi pelaksanaan debat kemarin," jelasnya.
Heriyanto menyatakan, meski pelaksanaan Pilkada Muratara berpotensi konflik dan berlangsung panas, namun KPU Muratara akan tetap melaksanakan tugas sebagai penyelenggara semaksimal mungkin.