Mulai 2 Januari 2025, Prabowo: Yang tidak Dukung Keluar dari Kabinet

Dukung program makan bergizi untuk ibu hamil dan anak (foto ist)--

KORANHARIANMUBA.COM, - Program makan bergizi gratis (MBG) akan dimulai serentak di seluruh wilayah Indonesia 2 Januari 2025. Kepastian itu disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. 

Ada pun sasaran prioritas program MBG ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah. Ia menegaskan, progam prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka ini harus berjalan. 

Organisasi pelaksana program ini sudah selesai dibentuk. "TNI juga akan terlibat karena mereka punya struktur di bawah. Yang lain juga akan banyak terlibat, terutama koperasi," jelas Dadan.

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan seluruh jajaran Kabinet Merah Putih untuk mendukung program MBG. 

BACA JUGA:Indonesia vs Arab Saudi, Misi Hidup Mati Timnas Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026

BACA JUGA:Pebulu Tangkis Muda Indonesia Panen Gelar di Vietnam dan Malaysia

"Saya yakin. Saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah penting. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintahan," tegasnya.

Program MBG ini pun jadi salah satu yang disampaikan kepada sejumlah pemimpin negara dalam lawatan Presiden Prabowo. Kabar baiknya, China dan Amerika Serikat (AS) men-support program ini.

Ada kesepakatan senilai US$10 miliar atau Rp157 triliun antara China dan Indonesia di Beijing. Mencakup sejumlah sektor, termasuk dukungan dana untuk program MBG. Dukungan itu disampaikan Presiden Xi Jinping dalam pertemuan dengan Prabowo, Minggu (10/11) lalu.

Bahkan, kesepakatan tersebut dikukuhkan dalam penandatangan nota kesepahaman (MoU) kedua negara. Presiden AS, Joe Biden, juga berikan dukungan penuh terhadap program MBG tersebut. 

Kepastian itu diungkapkan Biden dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo di Gedung Putih, Washington, DC, Selasa (12/11) lalu. Selain itu, Biden juga mendukung langkah Indonesia untuk bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

Sejumlah kementerian dan lembaga telah merancang program untuk mendukung program MBG. Misalnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan menggandeng hampir 3.000 koperasi sektor perikanan sebagai mitra pemasok bahan pangan ikan untuk program MBG.

Cara ini dinilai mampu menyediakan kebutuhan protein berkualitas untuk masyarakat, terutama anak-anak. 

“Dari 3.000 koperasi yang berpotensi menjadi pemasok, 2.800 koperasi di antaranya merupakan unit skala mikro, 69 unit skala kecil, dan 13 unit skala menengah,” jelas Direktur Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo.

Tag
Share