Kapolda Sumsel Kerahkan 1471 Personel Pengamanan Tahan Pungut dan Hitung Suara
BERTEMPAT di lapangan Apel Mapolda, Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi Memimpin Penggelaran pasukan yang diterjunkan ke jajaran (foto ist)--
“Laksanakan tugas secara profesional dan penuh rasa tanggung jawab sesuai undang undang, jaga netralitas, pahami betul tingkat kerawanan di daerah tugas TPSnya, tetap berada di TPS hingga kegiatan tuntas, pastikan kegiatan rekapitulasi suara berjalan lancar tanpa ada intimidasi dari pihak yang tidak berkepentingan,” paparnya.
Mantan Kapolda Kalsel tersebut menegaskan sejatinya marwah dari pilkada adalah rekapitulasi suara di PPK, jika di PPK lancar, dirinya meyakini di kabupaten dan provinsi juga akan lancar.
“Hindari segala tindakan tidak terpuji karena dapat menurunkan citra institusi. Saya tidak mengharapkan ada petugas pengamanan yang justru menjadi pemicu terjadinya konflik, laksanakan tugas pengamanan ini dengan penuh keikhlasan dengan diniatkan sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Kombes M Anis Prasetyo mengatakan hampir seluruh polres menerima BKO dan untuk Samapta akan diterjunkan di Muratara dan Lahat, sedangkan Brimob ditempatkan diseluruh rayon.
“Pergeseran, hari ini kita laksanakan apel Serpas, kemudian besok mereka bergerak menuju ke polres masing masing. Nanti setelah mendapatkan pengarahan lanjut dipolres, mereka langsung mengamankan PPK PPK, dan kemudian mengawal Kota Suara menuju ke TPS.
Dan melanjutkan melaksanakan pengamanan pemungutan suara, kemudian dari sana mereka akan melaksanakan pengawalan kembali ke PPK. Kita harapkan tanggal 30 proses itu sudah selesai semua dan bisa kembali ke Polda,” terangnya sambil memastikan seluruh daerah menjadi perhatian secara khusus.
BACA JUGA:Tunjukan Komitmen Berantas Peredaran Narkoba di Wilayah Hukum Polres OKU, Oknum Mahasiswa Ditangkap
Dirinya menghimbau masyarakat agar berpartisipasi aktif menyampaikan aspirasi masing masing.
“Pilihan boleh berbeda, siapapun yang terpilih, itu merupakan pimpinan daerah yang harus didukung bersama. Marilah kita tetap menjaga persaudaraan dan menghargai keputusan ataupun pilihan orang lain. Penekanan bagi personel PAM TPS dilarang bawa Senpi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tutupnya. (*)