Waduh, Pembangunan Talud Dinilai Tidak Sesuai
Pro Kontra Normalisasi Sungai Kelekar Prabumulih (Foto Ist)--
Menanggapi hal itu perwakilan Dinas PUPR Pemkot Prabumulih yakni Musni Yudiantara dan Andi yang merupakan perwakilan kontraktor kompak mengaku akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan atasan terkait keluhan masyarakat tersebut.
"Tentu kami memiliki atasan dan hasil rapat ini akan kami sampaikan atau koordinasikan dulu kepada pimpinan, nanti paling lambat Kamis 12 Desember 2024 akan kami sampaikan jawabannya," ungkapnya.
Sementara itu, dari hasil pertemuan tersebut warga juga menuntut Jalan yang rusak akibat pekerjaan Normalisasi Sungai Kelekar tersebut mohon agar kiranya diperbaiki atau dibangun kembali
Akibat Pekerjaan Normalisasi Sungai Kelekar tersebut ada 3 Rumah warga yang terdampak atau mengalami keretakan, mohon untuk ditindak lanjuti.
Sementara itu, adapun dari tuntutan warga Telah dilakukan kesepakatan dan perjanjian Pihak Pertama (Dinas PUPR Kota Prabumulih dalam hal ini diwakili oleh Musni Yudiantara, ST, MM) dan Pihak Kedua (CV ATAR LUMBUNG dalam hal ini diwakili oleh Bapak Andi Yufian Rijaya) bersedia menyampaikan jawabannya pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2024. Prabumulih tourism
BACA JUGA:JPU Bacakan Tuntutan Pidana Mati terhadap 2 Terdakwa Kasus Pembunuhan Bos Toko Bangunan
BACA JUGA:Pj Bupati H Sandi Fahlepi Tinjau Perpustakaan Kelurahan Ngulak Binaan TP PKK
Dari pantauan, usai pertemuan Paik pihak PUPR, pihak kelurahan salam hal ini Lurah Majasari Susi Windasari SKM bersama Babinsa , Bhabinkamtibmas perwakilan warga RT RW secara langsung meninjau lokasi Normalisasi di RT 5 dan RT 6 RW 4 kelurahan Majasari.
Ketua DPK LAKRI Prabumulih, Fandri Heri Kusuma juga turun langsung ke lokasi normalisasi talud yang dikeluhkan tersebut.
Sementara itu, kendati ada polemik. Namun banyak pula yang mengaku berterima kasih atas adanya Normalisasi tersebut. (*)