Satu Hari Jelang Pergantian Tahun, Warga Muratara Sibuk Angkut Perabotan, Ngungsi ke Desa Tetangga

Dari semalam air naik, hingga sekarang," ujar Mayani, warga setempat pada Minggu, 31 Desember 2023.

Lebih lanjut ia mengungkapkan warga Desa terpaksa harus membawakan perabotan rumah keluar, karena rumah warga terendam banjir.

BACA JUGA:Astaga! Besi Pengaman Jembatan Muara Rawas Hilang Dicuri, Begini Kondisinya

Perabotan yang dibawa diantaranya seperti kasur, lemari, kursi serta peralatan dapur meliputi kompor gas, magiccom.

Sementara itu, Mathir, Kabid Kesiap siagaan pada BPBD Kabupaten Muratara mengungkapkan beberapa desa di Kabupaten Muratara mengalami banjir, Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rupit, Kecamatan Karang Dapo.

"Yang paling parah saat ini di Kecamatan Rupit. Namun jika intensitas hujan tinggi, kemungkinan besar Kecamatan Rawas Ilir akan banjir juga," tuturnya.

Dari Data sementara BPBD Kabupaten Muratara mencatat di Kecamatan Rupit Batu Gajah Lama terdapat sebanyak 134 rumah, Batu Gajah Baru terdapat sebanyak 450 rumah, Desa Noman lama sebanyak 60 rumah.

BACA JUGA:Keren! Pertama di Indonesia Dishub Provinsi Sumsel Terapkan Timbangan Portable

Kemudian Desa Noman Baru ada sebanyak 300 rumah, desa Maur lama sebanyak 245 rumah, Beringin Jaya sebanyak 10 rumah di Kecamatan Karang Jaya tercatat Bukit lengkap sebanyak 100 rumah.

"Ini adalah data sementara, karena masih menunggu laporan dari kepala desa dan TRC di setiap desa," terangnya.

Mathir mengatakan, pihaknya bersama TNI, Tagana dan di bantu tim kesehatan telah mendirikan pos pelayanan dan dapur umum.

"Kita ada dapur umum ada di Desa batu Gajah Baru. Di setiap desa ada pos pelayanan kesehatan," terangnya.

Terpantau di lapangan, sekira pukul 09.00 Bupati Muratara, H Devi Suhartoni di dampingi Dandim MLM langsung terjun ke lokasi banjir.

Bupati lalu meminta kepala desa, BPBD untuk segera mungkin mendata rumah warga yang terendam banjir.

Bupati juga akan segera melaporkan musibah banjir ini kepada Pemprov Sumsel secepatnya.