FRJP Galang Petisi, Tuntut Tindakan Tegas untuk Konten ‘Hilang Rendang’ yang Bikin Gaduh

FRJP Tanda tangan petisi terkait konten rendang Willie Salim--

KORANHARIANMUBA.COM– Front Rakyat Jaga Palembang (FRJP) menggelar aksi simpati dengan menggalang petisi tanda tangan ratusan pemuda untuk memulihkan nama baik Kota Palembang yang dianggap tercoreng akibat konten "Hilang Rendang" yang dibuat oleh influencer Willie Salim. Aksi ini berlangsung pada Rabu 26 Maret 2025 di kawasan Kambang Iwak Palembang.  

Juru bicara FRJP, Candra Anugrah, SH, menyoroti kecerobohan Willie Salim dalam membuat konten yang justru berujung pada kegaduhan di masyarakat. Menurutnya, aksi memasak besar yang dilakukan Willie di Palembang tidak memiliki persiapan matang, mengundang kerumunan besar tanpa pengaturan yang layak, dan menyebabkan kekacauan di lokasi.  

"Konten ini tidak hanya mencoreng nama baik Kota Palembang, tetapi juga membuat warga menjadi bahan olok-olokan di media sosial. Willie Salim seolah hanya memikirkan popularitas tanpa mempertimbangkan dampak negatif bagi masyarakat," ujar Candra. 

BACA JUGA:Polsek Indralaya Buka Layanan Penitipan Kendaraan Gratis untuk Pemudik Lebaran

BACA JUGA:Kebakaran Hebat Jelang Sahur di Palembang, Rumah dan Dagangan Ludes Dilalap Api  

Kondisi semakin kacau ketika terjadi pemadaman listrik di lokasi acara, yang menyebabkan kerumunan warga berebut makanan tanpa pengawasan yang jelas. Situasi diperparah dengan keputusan Willie Salim dan timnya meninggalkan lokasi di tengah kekacauan, yang menurut FRJP menunjukkan ketidakbertanggungjawaban sebagai seorang content creator.  

FRJP menegaskan bahwa tindakan Willie Salim merupakan bentuk eksploitasi pengaruh digital untuk kepentingan pribadi, tanpa mempertimbangkan dampak sosial. Oleh karena itu, mereka menuntut tindakan hukum atas kericuhan yang telah ditimbulkan.  

"Kami mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas. Peristiwa ini jelas merupakan penyalahgunaan pengaruh di media sosial untuk menciptakan sensasi semata," tegas Candra.  

Lebih lanjut, FRJP juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap konten viral yang hanya berorientasi pada sensasi tanpa manfaat nyata. Mereka mengajak seluruh warga Palembang untuk bersatu menjaga citra kota dan menolak segala bentuk aksi yang bisa menimbulkan keresahan.  

"Ini menjadi pelajaran penting bahwa tidak semua konten viral membawa dampak positif bagi masyarakat. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan," pungkasnya.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan