Rendang dan Malbi, Dua Hidangan Daging Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Rendang--

Malbi adalah hidangan khas Palembang, Sumatera Selatan, yang memiliki pengaruh dari kuliner Arab, India, dan Melayu. Hidangan ini sering disajikan saat acara besar seperti lebaran, pernikahan, dan syukuran.  

Nama "malbi" diduga berasal dari kata dalam bahasa Melayu lama yang berarti olahan daging dengan rempah-rempah. Meski tidak sepopuler rendang secara global, malbi tetap menjadi favorit masyarakat Palembang dan sekitarnya.  

Malbi lebih dominan rasa manis dibandingkan rendang karena penggunaan kecap manis dan gula merah.  Meskipun menggunakan rempah seperti pala, kayu manis, kapulaga, dan cengkeh, rasanya lebih ringan dibandingkan rendang.  

Berbeda dengan rendang yang kering, malbi memiliki tekstur lebih basah dan empuk. Kuahnya lebih banyak, menyerupai semur tetapi dengan aroma rempah yang khas.  

Warna khas malbi berasal dari kecap manis dan rempah yang digunakan dalam masakan.  

Malbi tidak dimasak selama rendang. Biasanya cukup 1—2 jam hingga daging empuk dan bumbu meresap.  

Malbi lebih dikenal di wilayah Palembang dan Sumatera Selatan.  Sering dijadikan menu utama saat perayaan Idulfitri dan Iduladha.  Bagi masyarakat Palembang, malbi adalah simbol hidangan spesial untuk tamu kehormatan.  

Baik rendang maupun malbi adalah hidangan daging khas Nusantara yang kaya rasa dan rempah-rempah. Keduanya memiliki keunikan masing-masing:  

Jika Anda menyukai makanan yang pedas, kaya rempah, dan memiliki tekstur kering, maka rendang adalah pilihan terbaik.  

Namun, jika Anda lebih suka hidangan daging yang manis, empuk, dan berkuah, maka malbi bisa menjadi favorit Anda.  

Terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya merupakan bukti kekayaan kuliner Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan