Waduh, Peringatan Dilarang Buang Sampah Diabaikan, Menumpuk Timbulkan Bau Tidak Sedap

Reporter: Boim |

Editor: Imran |

Selasa , 08 Apr 2025 - 18:38

Tumpukan sampah (ist)--

KORANHARIANMUBA.COM,- Tumpukan sampah yang berserakan di pinggir jalan, tepatnya di Jalan HBR Motik, Desa Muara Siban, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat mulai menimbulkan keresahan masyarakat.

Selain mencemari lingkungan, keberadaan sampah ini juga menimbulkan bau tidak sedap yang menyengat bagi pengendara melintas.

Pantauan media ini, Senin 7 April 2025, sampah rumah tangga terlihat menumpuk di tepi jalan, bahkan sebagian sudah menjalar ke badan jalan.

Ironisnya, di lokasi tersebut sudah dipasang spanduk peringatan keras dengan tulisan bernada doa, berharap agar pelaku pembuang sampah mendapat ganjaran setimpal, namun pada kenyataannya peringatan itu seolah diabaikan.

“Sampah yang menumpuk di sini sudah mengganggu saat melintas. Menimbulkan bau yang tidak sedap juga mengganggu sirkulasi udara,” kata Randy, salah satu warga setempat.

Dia berharap, pihak terkait segera turun tangan untuk membersihkan sampah dan menyediakan tempat pembuangan yang layak.

"Jika dibiarkan, tumpukan sampah ini tak hanya mengganggu kenyamanan dan estetika, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penyakit bagi warga sekitar," terangnya.

Bahkan, sambungnya, walaupun sudah dipasang spanduk dilarang membuang sampah disini, tetap saja, oknum tidak bertanggung jawab tidak peduli terhadap kebersihan.

"Kalau sampai sisa-sisa makanan tidak diangkut cepat, maka dapat dipastikan akan menyebabkan sumber penyakit bagi penduduk sekitarnya," pungkas dia.

Terpisah, Camat Pulau Pinang, Anthoni Hakman SE MM menyampaikan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada Setiap pemerintah desa (Pemdes), agar menjaga kebersihan lingkungan, terutama sekali sampah yang memang selalu menjadi pemandangan tidak sedap.

"Kami ketika ada pertemuan terus memberitahukan kepada mereka, agar menjaga lingkungan apalagi masuk musim penghujan, selain itu, disediakan tempat sampah agar warga tidak membuang sembarangan," sebut dirinya.

Ia mengemukakan, malahan bukan penduduk setempat yang membuangnya, terkadang warga melintas dari luar pemukiman disana kebanyakan melakukannya.

waduh, peringatan dilarang buang sampah diabaikan, menumpuk timbulkan bau tidak sedap                            koranharianmuba.com,- tumpukan sampah yang berserakan di pinggir jalan, tepatnya di jalan hbr motik, desa muara siban, kecamatan pulau pinang, kabupaten lahat mulai menimbulkan keresahan masyarakat.
selain mencemari lingkungan, keberadaan sampah ini juga menimbulkan bau tidak sedap yang menyengat bagi pengendara melintas.
pantauan media ini, senin 7 april 2025, sampah rumah tangga terlihat menumpuk di tepi jalan, bahkan sebagian sudah menjalar ke badan jalan.
ironisnya, di lokasi tersebut sudah dipasang spanduk peringatan keras dengan tulisan bernada doa, berharap agar pelaku pembuang sampah mendapat ganjaran setimpal, namun pada kenyataannya peringatan itu seolah diabaikan.
baca juga:eksekutif dan legislatif muba matangkan rpjmd 2025–2029: bahas 7 isu strategis pembangunan daerah
baca juga: warga takutkan air bersih tirta musi mengandung bakteri, ini penjelasan perumda tirta musi 
“sampah yang menumpuk di sini sudah mengganggu saat melintas. menimbulkan bau yang tidak sedap juga mengganggu sirkulasi udara,” kata randy, salah satu warga setempat.
dia berharap, pihak terkait segera turun tangan untuk membersihkan sampah dan menyediakan tempat pembuangan yang layak. 
"jika dibiarkan, tumpukan sampah ini tak hanya mengganggu kenyamanan dan estetika, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penyakit bagi warga sekitar," terangnya.
bahkan, sambungnya, walaupun sudah dipasang spanduk dilarang membuang sampah disini, tetap saja, oknum tidak bertanggung jawab tidak peduli terhadap kebersihan.
"kalau sampai sisa-sisa makanan tidak diangkut cepat, maka dapat dipastikan akan menyebabkan sumber penyakit bagi penduduk sekitarnya," pungkas dia.
terpisah, camat pulau pinang, anthoni hakman se mm menyampaikan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada setiap pemerintah desa (pemdes), agar menjaga kebersihan lingkungan, terutama sekali sampah yang memang selalu menjadi pemandangan tidak sedap.
"kami ketika ada pertemuan terus memberitahukan kepada mereka, agar menjaga lingkungan apalagi masuk musim penghujan, selain itu, disediakan tempat sampah agar warga tidak membuang sembarangan," sebut dirinya.
ia mengemukakan, malahan bukan penduduk setempat yang membuangnya, terkadang warga melintas dari luar pemukiman disana kebanyakan melakukannya.
"kalau laporan yang kami terima mayoritas bukan masyarakat setempat membuang sampah, nah inilah menjadi kendala utama sudah diangkut dan dibersihkan tetap saja dibuang sembarangan," tutup anthoni hakman. (*)