Genjot Pengendalian Banjir Palembang, Rumah Pompa Sungai Buah Senilai Rp300 Miliar Jadi Prioritas

TINJAU, Gubernur Sumsel H Herman Deru Tinjau Pengendalian Banjir (foto ist)--

KORANHARIANMUBA.COM,- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan keseriusan dalam mengatasi persoalan banjir yang menjadi masalah klasik di Kota Palembang.

Salah satu langkah konkret yang tengah dipercepat adalah pembangunan rumah pompa di Subdas Sungai Buah, dengan estimasi biaya mencapai Rp300 miliar.

Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, menegaskan bahwa pengendalian banjir di Palembang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk Balai Sungai (perwakilan pemerintah pusat), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Provinsi dan Kota, serta para kepala daerah. Hal ini disampaikannya saat meninjau Rumah Pompa Sungai Bendung pada Jumat (18/4).

"Perlu kerja sama semua pihak, yaitu Balai Sungai perpanjangan tangan pemerintah pusat, PSDA Pemprov, PSDA Kota, dan para kepala daerah," ujarnya.

BACA JUGA:Pemdes Bukit Jaya Gelar Pelatihan Ketahanan Pangan, Libatkan Sejumlah Dinas dan Polres

BACA JUGA:Video Pengelolaan Sampah RSUD Sekayu Viral, Direktur Angkat Bicara Soal Legalitas

Gubernur Deru menjelaskan bahwa keberadaan Rumah Pompa Sungai Bendung telah menunjukkan efektivitas dalam mengurangi dampak banjir. Sebelumnya, sekitar 285 hektare wilayah Palembang rawan banjir, namun dengan adanya pompa ini, area terdampak berhasil direduksi menjadi 48 hektare. "Ini belum full karena kolam retensinya dari 2 hektare, baru 1 hektare yang digunakan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Gubernur Deru mengungkapkan potensi pembangunan rumah pompa serupa di Sungai Buah untuk mengatasi banjir di wilayah yang lebih luas. 

"Ada lagi potensi yang bisa kita buat sama seperti Pompa Sungai Bendung, yaitu di Sungai Buah supaya mampu mengatasi daerah terdampak banjir lebih luas lagi. Tapi membangun ini bicara lagi soal pendanaan," terangnya.

Untuk merealisasikan proyek ini, Pemprov Sumsel meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk segera menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) Rumah Pompa Sungai Buah, dengan target minimal selesai pada tahun ini. Pembangunan rumah pompa ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp300 miliar dan memerlukan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, kota, serta PT Pusri mengingat lokasinya yang melewati area perusahaan tersebut.

Selain pembangunan rumah pompa baru, Pemprov Sumsel juga fokus pada optimalisasi infrastruktur pengendalian banjir yang sudah ada. Gubernur Deru mencontohkan pembangunan Pompa Brimob di Jl. Demang Lebar Daun sebagai pompa estafet yang efektif. Pihaknya juga menyoroti permasalahan banjir di Simpang Polda yang membutuhkan tambahan booster untuk mempercepat aliran air ke Sungai Bendung dan Sungai Musi. Proyek booster pompa ini telah dianggarkan sebesar Rp38 miliar beserta rumah pompanya dan diharapkan dapat segera direalisasikan oleh Pemkot Palembang.

 

Dalam upaya mempercepat pengendalian banjir di Simpang Polda, Pemprov Sumsel bahkan menawarkan aset berupa kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk perluasan kolam retensi. "Nanti kita cek, kalau ada tempat untuk memindahkan Kantor DMPPTSP. Ini bukan untuk pak Wali, tapi untuk masyarakat agar daya tampung airnya lebih banyak," jelas Gubernur Deru.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan