Urgensi Melestarikan Burung Rangkong, Sang Penebar Biji Hutan Kalimantan

--
Burung rangkong merupakan penghuni setia hutan-hutan Kalimantan, mulai dari hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan. Mereka umumnya hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil.
Rangkong memiliki peran ekologis yang penting sebagai pemencar biji (seed disperser). Mereka memakan berbagai jenis buah-buahan hutan, dan saat terbang dari satu pohon ke pohon lain, biji-biji buah yang mereka telan akan tersebar melalui kotorannya, membantu regenerasi hutan.
Perilaku perkembangbiakan burung rangkong juga unik. Mereka adalah hewan monogami yang setia pada pasangannya. Saat musim kawin tiba, burung betina akan mencari lubang pohon yang sesuai untuk dijadikan sarang.
BACA JUGA:Mereka Mengharumkan Merah Putih, Inilah 5 Grandmaster Catur Terbaik Indonesia
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Muba Gelar Tes Kebugaran, Tingkatkan Kesadaran Hidup Sehat di Lingkungan Kerja
Setelah menemukan lubang yang aman, burung jantan akan membantu menutup lubang tersebut dengan lumpur, kotoran, dan sisa-sisa makanan, hanya menyisakan celah kecil yang cukup untuk burung jantan memberikan makanan kepada betina dan anak-anaknya.
Selama masa pengeraman dan membesarkan anak, burung betina akan sepenuhnya bergantung pada pasangannya untuk mendapatkan makanan.
--
Sayangnya, populasi burung rangkong di Kalimantan menghadapi berbagai ancaman serius. Deforestasi dan fragmentasi habitat akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur menghilangkan rumah dan sumber makanan mereka.
Selain itu, perburuan ilegal untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan atau diambil bagian tubuhnya juga menjadi ancaman yang signifikan.
BACA JUGA:Mengenal RA Kartini Pionir Emansipasi Perempuan Nusantara
BACA JUGA:Manfaat Jeruk Nipis yang Jarang Diketahui, Tapi Penting untuk Kesehatan
Status konservasi berbagai spesies rangkong di Kalimantan bervariasi, namun sebagian besar menunjukkan tren penurunan populasi. Beberapa spesies bahkan masuk dalam kategori rentan (Vulnerable) atau terancam punah (Endangered) dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, berbagai upaya pelestarian menjadi sangat penting untuk dilakukan. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
* Perlindungan habitat: Memastikan kawasan hutan yang menjadi habitat rangkong tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan.
* Penegakan hukum: Memberantas perburuan dan perdagangan ilegal burung rangkong.