Meriam Kuno dan Gedung Kolonial, Jejak Sejarah Panjang di Tengah Kota Palembang

Meriam di Museum Tekstil Palembang--

KORANHARIANMUBA.COM- Di tengah hiruk-pikuk Kota Palembang, tepatnya di Jalan Merdeka, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang kini digunakan sebagai gedung sementara Pengadilan Negeri (PN) Palembang. Gedung ini dulunya merupakan Museum Tekstil Palembang, menempati bangunan peninggalan kolonial Belanda yang telah berdiri sejak tahun 1883.

Gedung tersebut memiliki sejarah panjang. Pada masa penjajahan Hindia Belanda, bangunan ini digunakan sebagai rumah tinggal Burgemeester atau Wali Kota Palembang. Seiring waktu, fungsi gedung terus berubah. Setelah masa kolonial berakhir, bangunan ini pernah menjadi Kantor Inspektorat Kehakiman, Kantor Kejaksaan Tinggi, Kantor Pembantu Gubernur, hingga Kantor BP7.

BACA JUGA:Identitas Mayat yang Ditemukan di Sungai Komering Terungkap, Warga Banyuasin

BACA JUGA: Dede Dina Raih Sabuk Juara Nasional One Pride, Ukir Sejarah untuk Jawa Barat

Baru pada tahun 2007, gedung ini diresmikan sebagai Museum Tekstil Palembang. Museum tersebut menyimpan lebih dari 500 koleksi kain tradisional seperti songket, batik khas Palembang, dan berbagai alat tenun tradisional. Kini, meski fungsi sebagai museum dihentikan sementara, gedung ini tetap menjadi saksi sejarah yang tak ternilai.

Yang menarik, tepat di depan gedung berdiri sebuah meriam kuno yang menjadi ikon dan saksi bisu sejarah panjang kota Palembang. Meriam ini diperkirakan berasal dari masa Kesultanan Palembang Darussalam dan ditemukan di kawasan sekitar Sungai Musi, antara Keraton Kuto Gawang dan Benteng Kuto Besak. Dengan panjang sekitar 1,75 meter dan terbuat dari perunggu, meriam ini memiliki kemiripan dengan meriam "Si Jagur" di Kota Tua Jakarta.

Diyakini, meriam ini dulunya digunakan dalam peperangan antara Kesultanan Palembang dan VOC-Belanda pada abad ke-17 hingga ke-19. Meskipun tampak berkarat karena usia, nilai sejarahnya tetap utuh dan kuat terpancar. Keberadaan meriam ini bukan hanya pelengkap arsitektur, tetapi juga simbol penting perjuangan dan kekayaan budaya Palembang.

Meskipun saat ini gedung digunakan sebagai kantor sementara Pengadilan Negeri Palembang, unsur-unsur sejarah seperti meriam kuno tetap dipertahankan. Hal ini menjadi bagian dari upaya pelestarian cagar budaya, sekaligus mengingatkan generasi kini akan pentingnya menjaga warisan sejarah.

Kombinasi antara arsitektur kolonial, keberadaan koleksi tekstil tradisional yang pernah ditampilkan, serta elemen historis seperti meriam kuno, menjadikan lokasi ini sebagai destinasi budaya dan sejarah yang sangat berarti di jantung kota Palembang.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan