Nasib Sopir Feeder Musi Emas Kian Memprihatinkan, Gaji Tertunda dan BPJS Tak Jelas

Walikota Palembang bersama Sopir Feeder LRT --

KORANHARIANMUBA.COM- Para sopir Feeder Musi Emas, angkutan kota yang terintegrasi dengan LRT Palembang, kini semakin terhimpit.

Jam kerja panjang tak sebanding dengan kesejahteraan yang diterima. Gaji yang menjadi hak mereka kerap terlambat dibayarkan, sementara potongan iuran BPJS Ketenagakerjaan pun tak jelas arahnya.

"Kami bekerja penuh, tapi gaji selalu telat. BPJS dipotong, tapi tak dibayarkan. Status kami cuma mitra, bukan pekerja PKWT, jadi tunjangan pun tidak dapat," ujar salah satu pramudi, Selasa 13 Mei 2025.

BACA JUGA:Resep Makaroni yang Wajib Anda Coba

BACA JUGA:Ikan Salai Naik Kelas: Inovasi Rasa dan Aroma Khas yang Menggugah Selera

Kondisi ini sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Bahkan, gaji bulan April 2025 hingga kini belum diterima. Para sopir mengaku harus berutang demi mencukupi kebutuhan keluarga, berharap hak mereka segera dibayarkan.

Ironisnya, PT Transportasi Global Mandiri (TGM) selaku pengelola Feeder Musi Emas memilih bungkam. Tak ada kejelasan kapan gaji sopir akan dibayarkan. Informasi yang beredar menyebutkan, TGM kini menunggak pembayaran hingga miliaran rupiah.

"Jam kerja kami melebihi 40 jam seminggu, tapi lembur pun tak dihitung. Sementara biaya hidup terus berjalan," keluh seorang sopir lainnya.

Di tengah keresahan itu, Wali Kota Palembang Ratu Dewa merespons tegas. Ia memberi tenggat waktu kepada Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Palembang untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

"Saya deadline tiga hari. Ini harus segera diselesaikan agar operasional Feeder tak terganggu," tegas Ratu Dewa.

Pemerintah Kota Palembang berjanji akan memediasi dan memastikan hak para pramudi terpenuhi. Sementara itu, para sopir hanya bisa berharap janji tersebut segera terealisasi agar beban hidup mereka tak terus bertambah.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan