Mengenang Pesawat Antonov An-225 Mriya, Raksasa Langit yang Gugur di Tengah Perang

--

KORANHARIANMUBA.COM- Dunia penerbangan memiliki banyak ikon, tetapi sedikit yang mampu menandingi kemegahan dan skala Antonov An-225 Mriya. Dikenal sebagai pesawat angkut terbesar dan terberat yang pernah dibuat, Mriya (Мрія), yang berarti "Mimpi" dalam bahasa Ukraina, adalah sebuah keajaiban teknik dan simbol ambisi yang luar biasa.

Sayangnya, nasib tragis menimpanya pada awal konflik Ukraina, menghancurkan satu-satunya unit yang pernah beroperasi penuh.


--

Antonov An-225 dirancang dan dibangun oleh Antonov Design Bureau di Uni Soviet (kini Ukraina) pada era 1980-an. Tujuan utamanya adalah untuk mengangkut pengorbit pesawat ulang-alik Buran dan komponen roket Energi.

BACA JUGA: Chris John 'The Dragon', Legenda Tinju Indonesia yang Menginspirasi

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Apresiasi Pembentukan 100% Koperasi Merah Putih di Musi Banyuasin

Pesawat ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari Antonov An-124 Ruslan yang sudah sangat besar, dengan penambahan panjang badan pesawat, sayap yang lebih besar, dan yang paling mencolok, enam mesin turbofan Ivchenko Progress D-18T (dibandingkan empat pada An-124) serta konfigurasi ekor kembar yang unik.

Desain ekor kembar ini dipilih untuk menghindari turbulensi udara yang dihasilkan oleh kargo eksternal besar yang dibawa di punggungnya, seperti Buran. An-225 pertama kali terbang pada 21 Desember 1988.

Awalnya, direncanakan akan ada dua unit Mriya, namun hanya satu yang berhasil diselesaikan dan beroperasi. Unit kedua sempat mulai dibangun namun tidak pernah rampung karena runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya program Buran.

BACA JUGA:Tradisi Loncat Batu Nias, Simbol Jati Diri Lelaki dan Warisan Budaya Nusantara

BACA JUGA:Mengenal Karambit, Pisau Cakar Harimau dari Minangkabau yang Mendunia

Spesifikasi yang Mencengangkan

Untuk memahami mengapa An-225 begitu istimewa, kita perlu melihat spesifikasinya:

 * Awak: 6 orang

 * Kapasitas Kargo: Sekitar 250.000 kg (250 ton) internal, atau hingga 200.000 kg eksternal di punggung pesawat.


--

 * Dimensi Ruang Kargo: Panjang 43,35 m, Lebar 6,4 m, Tinggi 4,4 m

 * Panjang Pesawat: 84 meter

 * Rentang Sayap: 88,4 meter (terbesar dari pesawat operasional manapun)

 * Tinggi Pesawat: 18,1 meter

 * Berat Kosong: Sekitar 285.000 kg

 * Berat Maksimum Lepas Landas (MTOW): 640.000 kg (640 ton) – menjadikannya pesawat terberat yang pernah dibuat.

 * Mesin: 6 × turbofan Ivchenko Progress D-18T, masing-masing menghasilkan daya dorong 229,5 kN.

 * Kecepatan Jelajah: Sekitar 800 km/jam

 * Jangkauan Terbang: Sekitar 15.400 km (tanpa kargo), atau sekitar 4.000 km (dengan kargo maksimal).

 * Roda Pendaratan: Total 32 roda, untuk mendistribusikan bobotnya yang luar biasa.

Setelah program Buran dihentikan, An-225 disimpan selama beberapa tahun sebelum akhirnya direkondisi dan diperkenalkan kembali untuk layanan kargo komersial super berat di bawah bendera Antonov Airlines pada awal tahun 2000-an.

Kemampuannya untuk mengangkut kargo yang sangat besar dan berat, yang tidak dapat ditangani oleh pesawat lain, menjadikannya aset yang unik dan tak ternilai.

Beberapa contoh muatan yang pernah diangkut oleh Mriya antara lain:

 * Generator raksasa untuk pembangkit listrik.

 * Turbin angin.

 * Lokomotif kereta api.

 * Peralatan konstruksi masif.

 * Bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke daerah bencana.

An-225 memegang berbagai rekor dunia, termasuk pengangkutan kargo udara terberat dalam satu kali penerbangan dan item kargo tunggal terpanjang. Kehadirannya di berbagai bandara di seluruh dunia selalu menarik perhatian publik dan para penggemar penerbangan, yang berbondong-bondong untuk menyaksikan pendaratan atau lepas landasnya sang raksasa.

Pada akhir Februari 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Antonov An-225 Mriya dilaporkan hancur akibat serangan di pangkalannya di Bandara Hostomel (Antonov Airport) dekat Kyiv.

Berita ini mengejutkan dan menyedihkan komunitas penerbangan global. Pesawat ikonik ini, yang menjadi simbol kebanggaan Ukraina dan pencapaian teknologi, menjadi korban konflik.

Foto dan video yang kemudian muncul mengonfirmasi kerusakan parah pada bagian hidung dan sayap pesawat, membuatnya tidak mungkin lagi untuk diterbangkan.

Meskipun satu-satunya An-225 yang operasional telah hancur, pemerintah Ukraina dan perusahaan Antonov telah menyatakan niat untuk membangun kembali Mriya. Proyek ini diperkirakan akan memakan biaya besar dan waktu yang lama.

Ada juga kerangka pesawat kedua An-225 yang belum selesai, yang secara teoritis bisa digunakan sebagai dasar untuk pembangunan kembali, meskipun tingkat kelayakannya masih menjadi bahan diskusi.

Terlepas dari nasibnya, Antonov An-225 Mriya akan selalu dikenang sebagai puncak rekayasa penerbangan. Ia bukan hanya sekadar pesawat, tetapi juga manifestasi dari "Mimpi" untuk mencapai hal-hal yang tampaknya mustahil. Keberadaannya telah menginspirasi generasi insinyur, pilot, dan penggemar aviasi.

Warisannya sebagai pesawat angkut terbesar di dunia akan tetap abadi, menjadi pengingat akan kemampuan luar biasa manusia dalam merancang dan membangun mesin terbang yang menakjubkan.

Dunia mungkin tidak akan pernah lagi melihat pesawat sebesar dan seunik Mriya, menjadikannya legenda yang akan terus diceritakan dalam sejarah penerbangan.(*)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan