Stop Khawatir! Ini Cara Atasi Kolesterol Naik Akibat Daging Tanpa Harus Berhenti Makan

--
KORANHARIANMUBA.COM- Daging merupakan sumber protein hewani yang penting dalam pola makan banyak orang.
Namun, konsumsi daging, terutama daging merah dan olahan, sering dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol tinggi, khususnya kolesterol jahat (LDL), merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Artikel ini akan membahas mengapa daging dapat meningkatkan kolesterol dan memberikan panduan lengkap tentang cara mengatasinya tanpa harus sepenuhnya meninggalkan konsumsi daging.
Daging, terutama bagian yang berlemak dan daging olahan seperti sosis, bacon, dan kornet, mengandung:
--
Lemak Jenuh: Ini adalah jenis lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol "jahat" dalam darah. LDL yang tinggi dapat menumpuk di arteri dan membentuk plak, mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kolesterol Diet: Daging itu sendiri mengandung kolesterol. Meskipun pengaruh kolesterol diet terhadap kolesterol darah telah menjadi subjek penelitian yang kompleks, konsumsi kolesterol berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol, terutama pada individu yang sensitif.
Mengatasi kolesterol tinggi tidak berarti Anda harus berhenti makan daging sama sekali. Kuncinya adalah moderasi, pemilihan jenis daging yang tepat, dan kombinasi dengan pola makan serta gaya hidup sehat secara keseluruhan.
BACA JUGA:Momen Berkah Idul Adha di Muba, Warga Sembelih Sapi Kurban dari Presiden Prabowo
BACA JUGA:Kadin Kominfo Muba Beri Arahan PPPK: Tangkal Hoaks dan Wujudkan Muba Maju Lebih Cepat
1. Bijak dalam Memilih Jenis Daging:
* Pilih Daging Tanpa Lemak (Lean Cuts): Prioritaskan potongan daging sapi seperti sirloin, tenderloin, atau bagian paha ayam tanpa kulit. Untuk daging ayam, pilih bagian dada tanpa kulit. Potongan ini memiliki kandungan lemak jenuh yang jauh lebih rendah.
* Batasi Daging Merah: Meskipun daging merah memiliki nutrisi penting, batasi konsumsinya tidak lebih dari 2-3 kali seminggu.
* Hindari Daging Olahan: Sosis, bacon, ham, kornet, dan daging kalengan lainnya umumnya tinggi lemak jenuh, sodium, dan bahan tambahan yang kurang sehat. Minimalkan atau hindari konsumsi jenis daging ini.
* Perbanyak Ikan: Ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, dan tuna kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan trigliserida dan sedikit meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol "baik"). Usahakan konsumsi ikan 2-3 kali seminggu.
* Pertimbangkan Daging Putih Lainnya: Selain ayam, kalkun adalah pilihan daging putih rendah lemak yang baik.
2. Ubah Cara Mengolah Daging:
* Panggang, Rebus, Kukus, atau Bakar: Hindari menggoreng daging dengan banyak minyak. Metode memasak ini mengurangi tambahan lemak.
* Buang Lemak Terlihat: Sebelum dimasak, bersihkan lemak yang terlihat pada daging.
* Gunakan Bumbu dan Rempah Alami: Kurangi penggunaan garam, bumbu instan, dan saus tinggi lemak atau sodium. Manfaatkan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, ketumbar, dan lada yang juga memiliki sifat antioksidan.
3. Tingkatkan Asupan Serat:
* Serat Larut: Jenis serat ini, yang ditemukan dalam gandum, oat, jelai, kacang-kacangan, buah-buahan (apel, jeruk), dan sayuran (wortel, brokoli), dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dengan mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya.
* Sertakan Biji-bijian Utuh: Ganti nasi putih dengan nasi merah, roti putih dengan roti gandum utuh, dan tambahkan biji-bijian utuh lainnya dalam makanan Anda.
4. Konsumsi Lemak Sehat:
* Lemak Tak Jenuh Tunggal dan Ganda: Ganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh yang ditemukan dalam alpukat, minyak zaitun, minyak kanola, kacang-kacangan (almond, kenari), dan biji-bijian (chia seed, flaxseed). Lemak sehat ini dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan LDL.
5. Batasi Asupan Gula dan Makanan Olahan:
* Gula tambahan dan karbohidrat olahan dapat memengaruhi kadar trigliserida dan kolesterol. Kurangi konsumsi minuman manis, kue, biskuit, dan makanan olahan lainnya.
6. Gaya Hidup Sehat Secara Keseluruhan:
* Olahraga Teratur: Aktivitas fisik secara teratur, minimal 30 menit setiap hari (atau sebagian besar hari dalam seminggu), dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL, menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida, serta membantu menjaga berat badan ideal.
* Pertahankan Berat Badan Ideal: Obesitas, terutama lemak perut, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat. Menurunkan berat badan, bahkan sedikit, dapat memberikan dampak positif pada profil kolesterol Anda.
* Berhenti Merokok: Merokok dapat menurunkan kolesterol HDL dan merusak pembuluh darah, mempercepat penumpukan plak.
* Kelola Stres: Stres kronis dapat memengaruhi kadar kolesterol. Lakukan aktivitas yang dapat mengurangi stres seperti yoga, meditasi, atau hobi.
* Cukup Tidur: Kurang tidur dapat memengaruhi metabolisme lipid dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Jika Anda memiliki riwayat kolesterol tinggi, riwayat keluarga penyakit jantung, atau jika perubahan pola makan dan gaya hidup tidak cukup menurunkan kadar kolesterol Anda, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin merekomendasikan:
* Tes Kolesterol Rutin: Untuk memantau kadar kolesterol Anda.
* Obat Penurun Kolesterol: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat seperti statin untuk membantu mengontrol kadar kolesterol.
Kolesterol tinggi akibat konsumsi daging dapat diatasi dengan pendekatan yang komprehensif. Dengan membuat pilihan daging yang lebih bijak, mengubah cara memasak, meningkatkan asupan serat dan lemak sehat, serta mengadopsi gaya hidup aktif, Anda dapat secara signifikan menurunkan risiko kolesterol tinggi dan menjaga kesehatan jantung Anda. Ingatlah bahwa kunci utama adalah keseimbangan dan moderasi dalam segala aspek pola makan dan gaya hidup.(*)