Gubernur Herman Deru di Pembukaan PKN Tingkat II: Pemimpin Sejati Bukan Sekadar Pemegang Jabatan

Reporter: Fiyah |

Editor: Hady |

Senin , 07 Jul 2025 - 20:15

Gubernur Herman Deru di Pembukaan PKN Tingkat II--

KORANHARIANMUBA.COM,- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, menegaskan bahwa esensi kepemimpinan sejati terletak pada kemampuan memberikan solusi, bukan sekadar menduduki sebuah jabatan.

Penegasan ini disampaikan Herman Deru saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan 21 Tahun 2025 di Griya Agung, Palembang, pada Senin, 7 Juli 2025.

Dalam sambutannya, Herman Deru mengajak seluruh peserta PKN untuk meninggalkan pola pikir lama yang hanya terpaku pada aspek administratif.

Ia mendorong para pemimpin di Sumsel untuk memiliki kapasitas strategis, integritas tinggi, dan semangat inovatif. Dengan pengalaman 20 tahun sebagai kepala daerah, Herman Deru menyatakan bahwa kepemimpinan lebih dari sekadar jabatan, melainkan tentang membangun jejaring, membentuk sikap yang benar, dan memiliki kepribadian yang kuat.

Membangun Pemimpin yang Tangguh dan Adaptif

Herman Deru mencontohkan bagaimana pelatihan kepemimpinan seperti PKN sangat penting dalam memperkuat mental dan wawasan seorang aparatur negara.

Baginya, pemimpin yang tangguh tidak hanya diukur dari pengetahuannya, tetapi juga dari kemampuannya menghadapi krisis dan tantangan di lapangan.

Kondisi pasca reformasi yang melahirkan banyak daerah otonom baru, menurut Deru, harus diimbangi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). "Kita tidak bisa mengeluh soal keterbatasan SDM, yang bisa kita lakukan adalah membenahi kapasitasnya," tegasnya.

Lebih lanjut, Herman Deru menekankan pentingnya menjaga integritas dan kepribadian seorang pemimpin. Ia berpesan agar ekspresi, emosi, dan gestur seorang pemimpin mencerminkan kematangan diri, bukan reaktivitas. "Jangan reaktif, tapi harus reflektif," pesannya.

Tantangan Kepemimpinan di Era Perubahan Cepat

Senada dengan Gubernur, Deputi LAN, Army Winarty, menegaskan bahwa tantangan kepemimpinan di era saat ini jauh berbeda dibanding satu dekade lalu.

Menurutnya, perubahan dunia yang begitu cepat menuntut para pemimpin untuk mampu beradaptasi dan berpikir inovatif.

gubernur herman deru di pembukaan pkn tingkat ii: pemimpin sejati bukan sekadar pemegang jabatan                            koranharianmuba.com,- gubernur sumatera selatan (sumsel), h. herman deru, menegaskan bahwa esensi kepemimpinan sejati terletak pada kemampuan memberikan solusi, bukan sekadar menduduki sebuah jabatan.
penegasan ini disampaikan herman deru saat membuka pelatihan kepemimpinan nasional (pkn) tingkat ii angkatan 21 tahun 2025 di griya agung, palembang, pada senin, 7 juli 2025.
dalam sambutannya, herman deru mengajak seluruh peserta pkn untuk meninggalkan pola pikir lama yang hanya terpaku pada aspek administratif.
ia mendorong para pemimpin di sumsel untuk memiliki kapasitas strategis, integritas tinggi, dan semangat inovatif. dengan pengalaman 20 tahun sebagai kepala daerah, herman deru menyatakan bahwa kepemimpinan lebih dari sekadar jabatan, melainkan tentang membangun jejaring, membentuk sikap yang benar, dan memiliki kepribadian yang kuat.
baca juga:jantung populasi musi banyuasin: ini dia 4 kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak!
baca juga:panen cabai sendiri di rumah: panduan praktis menanam di pot!
membangun pemimpin yang tangguh dan adaptif
herman deru mencontohkan bagaimana pelatihan kepemimpinan seperti pkn sangat penting dalam memperkuat mental dan wawasan seorang aparatur negara.
baginya, pemimpin yang tangguh tidak hanya diukur dari pengetahuannya, tetapi juga dari kemampuannya menghadapi krisis dan tantangan di lapangan.
kondisi pasca reformasi yang melahirkan banyak daerah otonom baru, menurut deru, harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (sdm). "kita tidak bisa mengeluh soal keterbatasan sdm, yang bisa kita lakukan adalah membenahi kapasitasnya," tegasnya.
lebih lanjut, herman deru menekankan pentingnya menjaga integritas dan kepribadian seorang pemimpin. ia berpesan agar ekspresi, emosi, dan gestur seorang pemimpin mencerminkan kematangan diri, bukan reaktivitas. "jangan reaktif, tapi harus reflektif," pesannya.
baca juga:sumatera selatan: tiga kabupaten ini jadi lumbung duku terbesar!
baca juga:transformasi birokrasi sumsel: sekda edward candra dorong peningkatan kualitas pelayanan publik melalui budaya
tantangan kepemimpinan di era perubahan cepat
senada dengan gubernur, deputi lan, army winarty, menegaskan bahwa tantangan kepemimpinan di era saat ini jauh berbeda dibanding satu dekade lalu.
menurutnya, perubahan dunia yang begitu cepat menuntut para pemimpin untuk mampu beradaptasi dan berpikir inovatif.
"pemimpin hari ini harus berani keluar dari zona nyaman, terbuka terhadap ide-ide baru, dan siap membangun sinergi dengan masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya," ucap army.
ia melihat sumsel memiliki potensi besar untuk menjadi daerah unggul di tingkat nasional, dan kunci keberhasilannya terletak pada kualitas para pemimpinnya.
baca juga:peringatan dini di jembatan sungai lilin: kendaraan berat diminta melintas bergantian
baca juga:polres banyuasin gelar razia malam di km 42, antisipasi kriminalitas dan balap liar
program pkn angkatan 21 ini akan berlangsung selama tiga bulan dan diikuti oleh 28 peserta. kepala bpsdmd sumsel, edwar juliartha, menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup enam tahapan pembelajaran yang dirancang khusus untuk membentuk pemimpin strategis masa depan.
"setiap peserta diharapkan mampu menjadi motor penggerak di instansinya masing-masing setelah menyelesaikan latihan ini," ujar edwar. pkn angkatan xxi di sumsel ini menjadi bagian dari upaya nyata pemerintah dalam membangun kepemimpinan transformasional guna menghadapi masa depan yang semakin kompleks.