Mengungkap Sejarah: Empat Kecamatan Tertua di Musi Banyuasin

Alun alun kota Sekayu-Foto : HMB-
KORANHARIANMUBA.COM,- Musi Banyuasin (Muba), sebuah kabupaten yang kaya akan sejarah di Provinsi Sumatera Selatan, memiliki beberapa wilayah yang telah menjadi pusat pemerintahan dan perkembangan sejak lama.
Empat kecamatan di antara yang tertua di Muba memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan pembentukan kabupaten ini.
1. Kecamatan Sekayu
Sebagai ibu kota Kabupaten Musi Banyuasin, Sekayu memegang peranan vital dalam sejarah Muba. Sejarah Sekayu bermula jauh sebelum pembentukan kabupaten.
Wilayah ini dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan dan jalur transportasi penting di Sungai Musi.
BACA JUGA:Dinkes Muba Persiapkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Siswa Tahun Ajaran Baru
BACA JUGA:Pembangunan Tol Betung–Jambi Terus Dikebut, Seksi Betung-Tungkal Jaya Capai 22 Persen
Secara administratif, Sekayu telah menjadi pusat pemerintahan sejak era kolonial Belanda. Ketika Kabupaten Musi Banyuasin secara resmi didirikan pada tahun 1956 berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1956, Sekayu ditunjuk sebagai ibu kota kabupaten.
Sejak saat itu, Sekayu menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, dan sosial, mendorong pertumbuhan infrastruktur dan populasi di wilayah ini.
2. Kecamatan Bayung Lencir
Kecamatan Bayung Lencir adalah salah satu kecamatan tertua yang terletak di wilayah hilir Kabupaten Muba. Sejarahnya erat kaitannya dengan perkembangan jalur perdagangan dan aktivitas perkebunan, terutama karet dan sawit, yang telah ada sejak masa lampau.
Wilayah ini dikenal memiliki peran strategis sebagai gerbang masuk dari Provinsi Jambi. Dahulu, Bayung Lencir merupakan jalur penting bagi para pedagang yang melewati sungai.