Baru Dipasang, Box Cluivert Jalintengsum Muara Enim Kembali Jebol Dihantam Angkutan Batu Bara

Box cluivert di Jalintengsum Desa Pandan Enim kembali rusak akibat dilintasi angkutan batu bara, perbaikan dilakukan dengan sistem buka-tutup arus kendaraan.--
KORANHARIANMUBA.COM – Kenyamanan pengguna jalan di ruas Jalintengsum Muara Enim–Simpang Meo kembali terganggu. Box cluivert yang baru dipasang di Desa Pandan Enim, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, dilaporkan jebol hanya sehari setelah dipasang akibat dilintasi kendaraan bertonase berat, terutama angkutan batu bara.
Kerusakan ini menyebabkan kemacetan panjang pada Sabtu 12 Juli 2025, dan petugas terpaksa menerapkan sistem buka tutup arus lalu lintas. Sejumlah pekerja tampak berjibaku mengganti kembali box cluivert yang rusak.
Sekretaris Desa Pandan Enim, Oktavianus, mengungkapkan gorong-gorong di lokasi tersebut sebenarnya sudah rusak sejak lama. Warga sudah melaporkan kondisi jalan yang mulai amblas sebulan sebelumnya, namun baru ditanggapi setelah badan jalan nyaris putus.
“Setelah jebol, memang petugas BBPJN langsung turun. Tapi box cluivert baru itu pun langsung jebol lagi karena tidak kuat menahan beban angkutan batu bara,” tegasnya.
BACA JUGA:Wabup Muba di Khotmil Alfiyah: Santri Penjaga Khazanah Ilmu dan Calon Pemimpin Umat
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Nasional: Gubernur Herman Deru Paparkan Kesiapan Sumsel kepada Staf Presiden
Ia meminta pemerintah dan instansi terkait untuk benar-benar menghentikan angkutan batu bara melintasi jalan umum. “Kami warga hanya dapat debu, macet, dan jalan rusak. Hentikan semua angkutan batu bara, baik ke arah Lahat maupun ke arah Lampung,” desaknya.
Staf Pengawas PPK 21 BBPJN, Apriansyah, menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja siang malam melakukan perbaikan. Namun, saat box cluivert belum selesai dipadatkan, kendaraan tonase berat memaksa melintas pada malam hari dan kembali merusaknya.
“Struktur belum padat benar, tapi tetap dilintasi. Sekarang kita ganti box yang lebih besar dan kuat, dan jalan kami tutup sementara agar pemadatan optimal,” kata Apri.
Ia mengimbau kendaraan tonase berat untuk menyesuaikan muatan dengan daya tahan jalan dan jembatan. Jika tidak, kerusakan akan terus berulang seperti kasus di Jembatan Muara Lawai, Lahat.
BACA JUGA:Polemik Pembatalan Ijazah Magister UKB Palembang Berlanjut ke DPR RI
BACA JUGA:Pengendara Frustrasi, Tol Palembang–Betung Diharapkan Segera Selesai
Sorotan juga datang dari anggota DPRD Muara Enim Dapil V, Yones Tober. Ia meminta BBPJN menjadikan ruas Jalintengsum ini sebagai perhatian khusus.
“Baru-baru ini ada warga yang hendak melahirkan terjebak macet akibat gorong-gorong jebol. Ini bukan soal kenyamanan lagi, tapi soal keselamatan warga,” ungkap Yones saat reses di Pandan Enim.