Pencopotan Kepala Puskesmas Sabokiking, Masih Menunggu Proses Pusat

Proses pencopotan Jabatan Kepala Puskesmas Sabokingking Palembang yang dilaporkan 18 orang pegawainya hingga saat ini masih menunggu dari pusat (Foto Ist).--

"Sebanyak 18 karyawan Puskesmas Sabokingking telah melaporkan kepala puskesmas ke Inspektorat terkait larangan terhadap pegawai hamil beberapa hari yang lalu. Setelah mediasi, para karyawan tetap berharap Kepala Puskesmas diganti. Oleh karena itu kemungkinan sanksinya ini adalah tidak lagi menjadi Kepala Struktural melainkan Dokter Fungsional dan dipindahkan tempatnya bertugas," jelasnya. 

BACA JUGA:Waduh, Hujan 2 Jam, PN Palembang Dikepung Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa

Lanjut Jamiah menyatakan telah melaporkan kepada Pj Wali Kota Palembang H Ratu Dewa, dan diputuskan bahwa Kepala Puskesmas Sabokingking akan dicopot.

Kendati itu, Jamiah berharap agar masalah ini tidak terulang di tempat lain, untuk memastikan terciptanya pelayanan publik yang baik bagi warga Kota Palembang. "Ya, kita berharap ini tidak terulang lagi di tempat lainnya," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, oknum Kepala Puskesmas Sabo Kingking dilaporkan 18 pegawainya ke Inspektorat Kota Palembang kemarin, Selasa 6 Februari 2024.

Hal itu lantaran diduga Kepala Puskesmas Sabo Kingking tidak profesional dan arogan kepada 18 orang pegawainya. 

BACA JUGA:Pertahankan Cita Rasa, Bakso Pikul Laris Manis

Kepala Inspektorat kota Palembang, Jamiah Haryanti membenarkan adanya laporan karyawan yang melaporkan karena mengeluhkan Kepala Puskesmas Sabo Kingking. 

"Benar ada laporan tersebut, saya pulang dari kegiatan di Rumah Dinas Tasik Selasa 6 Februari, lalu pulang kantor melihat ramai orang. Saya tanya dari mana, mereka mengaku dari Puskesmas Sabo Kingking," ungkap Jamiah saat dikonfirmasi SUMEKS.CO, Rabu 7 Februari 2024.

Karena ramainya karyawan tersebut mendatangi kantor Inspektorat Palembang, Jamiah Haryanti langsung menanyakan keluhan mereka. 

"Terus saya tanya ada masalah apa, mereka ramai saya persilakan masuk dan sampaikan keluhannya. Mereka saya suruh cerita dan curhatlah mereka," terangnya. 

BACA JUGA:Minat Produk Olahan Buah Durian Masih Sangat Tinggi

"Ternyata menyampaikan keluhannya terhadap Kepala Puskesmasnya. Saya tanggapi memang benar Puskesmas ini tidak boleh seperti itu, jadi Pimpinan harus bisa mengayomi, karena kerja itu bukan satu orang melainkan bersama-sama," jelasnya lagi. 

Lanjut Jamiah Haryanti, pegawai yang melaporkan tersebut menyampaikan keluhannya sambil menangis. 

"Saya melihat mereka nangis di hadapan saya, saya kasihan banget. Ya sudah saya panggilan emak kalian Kadinkes Palembang, saya telepon dr Fenty. Saya bilang Bu tolong ke kantor saya, ini anak-anak ibu tertekan dan takut karena Kepala Puskesmasnya arogan sekali. Kepala Puskesmasnya itu berinisial M," tuturnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan