Ini Nih Tradisi Masih Terawat di Sanga Desa Momen Lebaran Idul Fitri, “Sen Selawat”

TRADISI, Inilah Tradisi Sen Selawat di Kecamatan Sanga Desa (Foto Reno).--

SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Beragam tradisi unik menghiasi momen hari raya di Masjid Agung Nurul Iman Pangeran H Anang Kelurahan Ngulak I Kecamatan Sanga Desa setiap tahunnya, salahsatunya yakni tradisi Sen Selawat (uang solawat, red).

Sen Selawat sendiri merupakan tradisi infaq uang oleh masyarakat Ngulak pada saat hari raya baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha. Berbeda dengan Infaq hari biasa yang lazimnya hanya dimasukkan pada kotak amal, pada saat memberikan uang infaq hari raya ini, masyarakat sebagai pemberi infaq dan petugas penerima Infaq akan sama-sama membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw.

Hal ini lah yang kemudian menjadikan kegiatan tersebut dinamakan sebagai memberikan Uang Solawat atau dalam bahasa daerahnya Sen Selawat. 

Ketua Pemangku Adat Kecamatan Sanga Desa H Kunci Bustam (70) saat dibincangi mengatakan bahwa tradisi Sen Selawat ini sudah ada sejak zaman dahulu.

BACA JUGA:Mabuk, Lalu Terpeleset dan Hilang di Sungai Borang pada Lebaran Kedua

BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Door to Door Sowan ke Tomas di Sekayu

"Seingat saya tradisi ini sudah ada sejak dahulu sekali. Tidak bisa dipastikan kapan pertama kali tradisi ini dimulai," katanya.

Menurut H kunci tradisi Sen Selawat ini sangat berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat Ngulak. Dimana masyarakat berkeyakinan bahwa jika berinfaq pada hari raya, dengan meniatkan infaq tersebut kepada keluarga yang sudah meninggal maka pahalanya akan benar-benar sampai kepada yang bersangkutan.

"Masyarakat Ngulak berkeyakinan bahwa saat mereka memberikan Sen Selawat ini dengan meniatkannya untuk keluarga yang sudah meninggal maka pahalanya akan benar-benar sampai. Makanya setiap tahun tradisi ini terus dilestarikan," katanya.

Hanya saja menurut H Kunci terdapat sedikit perbedaan dalam tradisi Sen Selawat dahulu dengan yang sekarang.

"Perbedaannya hanya terletak pada cara pengumpulan uangnya saja. Kalau dulu Sen Selawat dikumpulkan dengan menggunakan sajadah dari shaf ke shaf, sekarang sudah disediakan meja khusus. Jadi masyarakat itu sendiri yang menyerahkannya pada panitia," jelasnya.(*) 

Tag
Share