Peluncuran Gaharu Sebagai Komoditas Unggulan Baru Sumsel di Banyuasin

Tanaman Gaharu di Kabupaten Banyuasin (Foto Ist)--

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana menjadikan pohon Gaharu sebagai ikon baru provinsi Sumsel.

 

Hal ini diungkapkan oleh Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni, dalam acara peluncuran Gaharu sebagai komoditas unggulan baru Sumsel di Banyuasin.

BACA JUGA:Level Up! Skill yang Wajib Dimiliki Fresh Graduate agar Semakin Dilirik HRD

"Kita akan jadikan ikon di Sumsel," kata PJ Gubernur Sumsel Agus Fatoni usai melakukan peletakan pohon gaharu sebagai icon dan pengembangan menjadi komoditi unggulan baru di Sumsel di Desa Langkan, Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin, Jumat 3 Mei 2024.

 

Penetapan pohon Gaharu sebagai ikon baru Sumatera Selatan ini diharapkan dapat memperkaya identitas provinsi dan menjadikannya lebih dari sekadar Pempek, Jembatan Ampera, dan Sungai Musi.

 

Selama ini, Sumatera Selatan mungkin identik dengan beberapa ikon terkenal seperti Pempek, Jembatan Ampera, dan Sungai Musi.

 

Ikon-ikon ini memang merepresentasikan budaya dan wisata Sumatera Selatan dengan baik.

 

"Tapi juga pohon gaharu menjadi ikon," jelas Fatoni didampingi PJ Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam.

 

Pohon Gaharu memang diproyeksikan menjadi komoditas unggulan baru di Sumatera Selatan, selain karet dan hasil perkebunan lainnya. Hal ini didasari oleh beberapa faktor.

 

Pohon Gaharu memang memiliki banyak manfaat dan keuntungan, baik secara ekonomi, lingkungan, maupun budaya.

 

Hal ini menjadikannya komoditas yang sangat berharga bagi Sumatera Selatan, yang juga merupakan pewaris kekayaan budaya Kerajaan Sriwijaya.

 

Pohon Gaharu memang dikenal sebagai salah satu pohon termahal di dunia. Harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah per kilogram, bahkan lebih tinggi untuk kualitas terbaik.

BACA JUGA:PPPK Golongan XIII Bahagia, Gaji Tidak Lagi Rp3 atau Rp5,7 Juta, Tapi Sebesar ini

Pohon Gaharu memang memiliki banyak manfaat, termasuk sebagai bahan obat-obatan tradisional.

 

Pohon Gaharu menghasilkan resin yang kaya akan berbagai senyawa kimia, seperti agarwoodin, beta-agarwoodin, dan gaharuol.

 

Gaharu telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara, termasuk Indonesia.

 

Di Sumatera Selatan, Gaharu sering digunakan sebagai bahan campuran obat tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit.

 

"Serta untuk upacara keagamaan," tuturnya.

 

Upaya pelestarian pohon Gaharu di Sumatera Selatan merupakan langkah yang tepat dan penting untuk menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, instansi terkait, masyarakat, pengusaha, dan pihak lainnya, sangatlah penting dalam upaya pelestarian Gaharu.

 

"Serius menanam dan merawat pohon Gaharu, sampai memberikan edukasi sosialisasi bagaimana penjualan," imbuhnya.

 

Sementara itu Hasanuddin Sigalingging Owner Gotawa mengatakan pengembangan pohon Gaharu ini sangat diminati oleh investor atau pengusaha dari luar negeri seperti Arab Saudi, Singapore.

 

"Mereka datang dan melihat pohon Gaharu ini sehingga ingin ikut melestarikan, karena tanaman ini bernilai ekonomi tinggi,"ucapnya didampingi Jefry Teoh AWG Singapore

BACA JUGA:Datangi Sekolah, Dinas Ketpang Sumsel dan TP PKK OKU Timur Gelar B2SA

Sehingga para investor ingin menginvestasikan dalam melestarikan pohon Gaharu ini, agar keberadaan pohon Gaharu tetap terjaga.

 

"Ini juga bisa menjadi opsi yang baru, setelah melemahnya karet,'terangnya. Oleh karena itu pohon Gaharu ini harus dilestarikan dan dikembangkan, sehingga menjadi komoditi besar di Sumatera Selatan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan