Gajah Sering Berkonflik dengan Manusia, Ternyata Ini Penyebabnya Setelah Dilakukan Pengkajian oleh Tim Puskass
Lakukan Penelitian, Tim Puskass Pelajari Konflik Gajah dengan Manusia di OKI (Foto Ist).--
Dari wawancara masyarakat, diketahui jika wilayah edar gajah tak sengaja diganggu.
Akibatnya, gajah masuk dan mengamuk di pemukiman warga,” jelas Ali Goik.
BACA JUGA:Camat Sungai Lilin Berpesan, Jaga Kesehatan Saat Menjalankan Ibadah Haji
BACA JUGA:Usia Gak Halangan, Sehat Itu Pilihan! Tips Menjaga Kesehatan di Usia Lanjut
Dalam kasus itu, menurut Ali Goik, ada hal yang cukup menarik perhatian.
“Dahulu masyarakat untuk mengalau gajah, cukup dengan kata-kata ‘simbah ojo mlebuh niki rumah cucumu’ atau ‘mbah tinggali makan untuk cucumu’.
Maka gajah akan segera pergi.
Kalau sekarang untuk mengalau gajah harus dengan berbagai cara dan berganti strategi.
Kalau bulan depan harus pakai tetabuan kaleng, bulan berikutnya perlu percon demikian seterus,” tegas Ali Goik, Jumat 10 Mei 2025.
Budayawan Sumsel, Vebri Al-Lintani yang juga bagian dari Tim Puskass, membenarkan apa yang dikatakan Ali Goik.
Menurut Vebri, sebetulnya sejak dahulu sudah ada harmonisasi antara kehidupan gajah dan masyarakat di Sumsel.
Dikatakan Vebri, gajah itu hewan cerdas yang akan merasa terganggu kalau diusik.
BACA JUGA:Ini Jadwal Truk ODOL Boleh Melintas Dalam Kota Palembang, Aturan Harus Ditaati
BACA JUGA:Astaga, IRT Ini Akhiri Hidupnya dengan Memakai Sehelai Selendang Depan Teras Rumah
Untuk menggambarkan kondisi itu, Vebri mengisahkan satu tradisi lisan di Sumsel terkait gajah.