Ini Doa Jamaah Haji saat Menuju Wukuf di Arafah

Ilustrasi Jemaah Haji ketika berdoa di Arafah (Foto Ist)--

 

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Ketika hari tarwiyah (1 Dzulhijjah), jamaah haji dianjurkan bermalam di Mina.

 

Pada hari tarwiyah mereka mempersiapkan diri menuju puncak haji, yaitu wukuf di Rafah pada 1 Dzulhijjah.

 

Imam An-Nawawi menganjurkan doa berikut ini sebagai bacaan bagi jamaah haji yang hendak menuju wukuf di Arafah.

BACA JUGA:Yuk, Doakan Saudara Kita, Jemaah Haji Menuju ke Arafah, Kemenag Ingatkan Jangan Lupa Niat Haji

 

Tidak ada riwayat atas doa ini. Tetapi redaksi doa ini baik untuk dibaca jamaah haji yang bergerak menuju Arafah untuk wukuf pada 1 Dzulhijjah.

 

 اللَّهُمَّ إلَيْك تَوَجَّهْتُ وَلِوَجْهِكَ الْكَرِيمِ أَرَدْتُ فَاجْعَلْ ذَنْبِي مَغْفُورًا وَحَجِّي مَبْرُوْرًا وَارْحَمْنِي، وَلَا تُخَيِّبْنِي إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

 

Allāhumma ilayka tawajjahtu, wa li wajhikal karīmi aradtu, faj‘al dzanbī maghfūran, wa hajjī mabrūran. Warhamnī, wa lā tukhayyibnī, innaka ‘alā kulli syay’in qadīr.

 

Artinya, “Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku menghadap, hanya ke wajah-Mu aku menatap, jadikanlah dosaku terampuni dan hajiku termabrurkan.

 

Berikanlah rahmat-Mu padaku. Jangan Engkau menyia-nyiakanku. Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu,” (Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Haji pada Hasyiyah Ibni Hajar alal Idhah, [Beirut, Darul Fikr: tanpa tahun], halaman 144).

 

Selain doa ini, jamaah haji juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan talbiyah yang sudah sangat populer sebagaimana disebutkan oleh Imam An-Nawawi. (An-Nawawi, Al-Idhah: 144). Wallahu a’lam.

BACA JUGA:Berbeda dari Biasanya, Jemaah Haji Indonesia Saat Tiba di Jeddah, Disambut Air Zam-zam Gratis

 

Sementara menurut Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Zulhijjah 1445 H bertepatan 7 Juni 2024.

 

Artinya, Wukuf di Arafah bertepatan 15 Juni 2024. Jemaah haji akan mulai diberangkatkan dari hotel menuju Arafah pada 14 Juni 2024.

 

"Saat berangkat menuju Arafah pada 14 Juni nanti, jemaah laki-laki harus sudah mengenakan pakaian ihram. Kalau diperlukan membawa pakaian ihram cadangan," ujar Kepala Bidang Akomodasi Zenal Muttaqin di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah, Selasa 11 Juni 2024.

 

"Begitu juga dengan jemaah perempuan harus berniat haji dan memakai pakaian yang menutup auratnya sejak dari hotel. Ibu-ibu memakai pakaian yang menutup aurat," kata Zaenal.

BACA JUGA:PPIH Terapkan Skema Murur untuk Jaga Keselamatan Jemaah Haji, Musdalifah Sangat Padat

 

Terkait bekal yang perlu dibawa, Zaenal meminta jemaah untuk membawa tas berisi paspor, obat-obatan, dan perlengkapan pribadi. Jemaah juga harus membawa smart card atau kartu nusuk. Kartu yang diterbitkan pemerintah Arab Saudi itu akan dipindai (scan) sebelum naik ke bus.

 

Selain itu, kata Zaenal, jamaah haji diminta membawa pakaian ganti yang cukup untuk dua hingga tiga hari, mulai pakaian dalam dan pakaian sehari-hari. Jemaah juga agar membawa perbekalan yang cukup selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan