Kapolda Sumsel hadiri Silaturahmi Forkopimda
Kapolda Sumsel menghadiri acara silaturahmi Forkopimda (foto ist).--
“Banyak yang bisa kita bahas bersama seperti bidang ideologi, bagaimana kita harus membentengi masuknya ideologi asing yang begitu masiv dengan adanya media sosial. BPIP perlu memiliki website sentral. Bidang politik, kita berbicara tentang pemilu baik pilkada, pemilu tahun yang lalu, dan pemilu yang akan datang, pilkada 2024 dengan semua dinamikanya. Di bidang ekonomi, kita bahas masalah pelabuhan Bombaru, yang begitu padat aaberdampak pada kemacetan lalu lintas dan sebagainya. Di bidang budaya, perlunya menghidupkan museum sejarah Sriwijaya, mengenalkan kepada generasi muda,” urai Kapolda.
Tentang keamanan, dunia online yang banyak mempengaruhi kehidupan, suatu fenomena yang sangat berbahaya, dan tidak mudah untuk bisa dikontrol dengan mudah karena setiap orang, dimanapun bisa mengakses judi online maupun pinjaman online.
BACA JUGA:Ketahanan Pangan, Polsek Sekayu Lakukan Penanaman Pohon dan Tebar Bibit Ikan Nila
BACA JUGA:Kurangi Kadar CO Udara, Pemkab Muba Lakukan Uji Emisi Kendaraan Secara Gratis
“Saya mengeluarkan kebijakan, setiap apel pagi, secara random kita cek handphonenya anggota, apakah ada aplikasi judi online di situ, kita nasihati supaya tidak mengakses situs tersebut,” tegasnya.
“Bulan depan, saya siap untuk menjadi host dalam acara (silaturahmi Forkopimda) seperti ini,” ujarnya disambut antusias peserta.
Dalam acara yang turut dihadiri Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Hj Raden Ayu Anita Nurningrum, Pj Gubernur diwakili Sekda SA Supriono, Kajati diwakili Asintel Bambang WPH serta dari perwakilan kementerian non kementerian dan lembaga tersebut, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI M Naudi Nurdika menyampaikan bahwa tujuan pertemuan ini selain sebagai perkenalan, juga untuk berdiskusi dan berbincang santai sambil menikmati keindahan Sungai Musi dengan segala aktivitasnya.
Pangdam mengatakan pentingnya kerjasama TNI dengan berbagai kementerian dan lembaga dalam menjaga perbatasan, mengamankan penyelundupan, dan melindungi batas negara.
"TNI telah bekerja sama dengan sekitar 28 hingga 29 Kementerian Lembaga untuk membantu tugas pemerintah," tutupnya. (*)